Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIRAL Video Hujan Lebat Disertai Angin kencang, Kenali Indikasi Umum dan Potensi Cuaca Ekstrem

Beredar video hujan lebat disertai angin kencang dan petir. BMKG menunjukkan indikasi umum yang dapat digunakan untuk mengenali potensi cuaca ekstrem.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in VIRAL Video Hujan Lebat Disertai Angin kencang, Kenali Indikasi Umum dan Potensi Cuaca Ekstrem
Twitter @tubbirfess
Beredar video hujan lebat disertai angin kencang dan petir. Diketahui kejadian tersebut berlokasi di Tegal Besar, Kabupaten Jember, Jawa Timur. (Twitter @tubbirfess) 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Miming Saepudin, M.Si menanggapi beredarnya video viral yang manayangkan kejadian hujan deras disertai angin kencang.

Diketahui, video kejadian tersebut berlokasi di Tegal Besar, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Menurut Miming, potensi cuaca ekstrem seperti kejadian tersebut memang perlu diwaspadai sampai Februari mendatang.

Pasalnya, sebagian besar wilayah Indonesia sudah mulai memasuki musim hujan pada Desember ini.

"Puncak musim hujan diprediksikan dapat terjadi pada bulan Januari-Februari, sehingga potensi cuaca ekstrem seperti kejadian hujan lebat dengan disertai angin kencang dan kilat atau petir masih harus diwaspadai hingga Februari mendatang," terang Miming dalam keterangan tertulis, Kamis (19/12/2019).

Miming menyampaikan, terdapat indikasi umum yang dapat digunakan untuk mengenali terjadinya potensi cuaca ekstrem.

Potensi cuaca ekstrem tersebut seperti hujan lebat disertai angin kencang, kilat atau petir, puting beliung, hingga hujan es.

Berita Rekomendasi

Berikut indikasi umum untuk mengenali terjadinya potensi cuaca ekstrem menurut BMKG

1. Udara mulai pagi hari sudah terasa panas serta cukup terik dan gerah diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.0°C) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60%).

2. Umumnya mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih berlapis-lapis), biasanya diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.

3. Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu/hitam yang dikenal dengan awan Cumulonimbus (CB).

4. Pada tahap matang dimana hujan mulai dirasa akan turun, dapat dirasakan pepohonan di sekitar tempat kita berdiri, ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat karena hembusan angin.

5. Terasa ada sentuhan udara dingin di sekitar tempat kita berdiri.

6. Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan lebat tiba-tiba, apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas