Heboh Burung Seharga Rp 150 Juta Raib di Bagasi Pesawat Garuda, Ini Alasan Burung Kacer Bisa Mahal
Penumpang Garuda dari Jakarta ke Pontianak, Kalimantan Barat, Rendy Lesmana, mengaku kehilangan seekor burung kicau berjenis kacer seharga 150 juta
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Ifa Nabila
Seperti kemampuan si burung untuk seberapa banyak dapat menirukan suara jenis-jenis burung yang lain dalam satu tarikan nafas.
"Selain itu juga dapat dinilai dari gayanya main, kalau kita sebut dengan istilah dudukannya"
"Itu yang bikin istimewa dan mahal," kata pria yang berdomisili di Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat ini.
Baca: 10 YouTuber Punya Bayaran Tertinggi di Tahun 2019, PewDiePie Kalah dari Bocah 8 Tahun
Kronologi
Sebelumnya, burung kicau jenis kacer seharga Rp 150 juta milik penumpang Garuda Indonesia hilang di bagasi pesawat. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (17/12/2019).
Seusai mengikuti kontes kicau di Jakarta pada Kamis (12/12/2019), pemilik burung Rendy Lesmana melakukan penerbangan dari Jakarta menuju Pontianak menggunakan maskapai pelat merah, Garuda Indonesia.
Ia berangkat dari Jakarta pukul 18.15 WIB dan tiba di Pontianak sekitar pukul 20.00 WIB. Ada delapan ekor burung yang ditaruhnya dalam enam sangkar di bagasi pesawat itu. Terdiri dari tiga ekor burung murai, dua ekor burung kacer, dan tiga ekor burung love bird.
Rendy sengaja tidak menggunakan kargo, dengan alasan tidak ingin burung peliharaan yang diikutkan dalam kontes nasional itu mengalami stres.
Ia juga memastikan saat membawa burungnya di dalam bagasi pesawat itu sudah melalui prosedur yang benar dan sesuai ketentuan berlaku.
Bahkan, ia juga telah membayar biaya sebesar Rp 3,5 juta untuk membawa burungnya melalui bagasi Garuda Indonesia tersebut.
"Kami tidak mau burung ini stres, burung ini untuk kontes tingkat nasional, enggak mungkin kami gunakan kargo, karena kami jaga stamina dan kondisi burung, jangan sampai stres," ujarnya.
Namun demikian, setelah mendarat di Pontianak, ia terkejut karena burung kacernya yang pernah ditawar seharga Rp 150 juta itu hilang.
Saat diperiksa, sangkarnya telah rusak meski masih dalam keadaan tertutup kain.