6 Pekerja Tambang Emas di Merangin Tertimbun Longsor, Sepanjang Tahun 2019 Sudah 14 Orang Tewas
ktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Merangin menelan korban. Enam pekerja tertimbun reruntuhan galian
Editor: Sugiyarto
Dugaan sementara, musibah longsor PETI akibat intensitas hujan yang tinggi, mengakibatkan kontur tanah menjadi labil dan terjadilah longsor.
Hingga malam, Polres Merangin dan juga Kodim 0420/Sarko sedang mendalami identitas korban dengan mencari bos PETI yakni WW dan BG yang sudah melarikan diri.
Kapolres Merangin AKBP M Lutfi ketika dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa itu. Ia mengungkapkan, sudah turun ke lapangan untuk mendalami informasi.
Meski demikian, petugas kesulitan untuk mendapatkan informasi mendalam terkait peristiwa itu.
"Saya tadi ke TKP, masih cari info. Masyarakat masih belum mau terbuka," ungkap AKBP M Lutfi melalui pesan WhatsApp.
Petugas yang turun kelokasi tidak bisa berbuat banyak, apalagi kondisi malam.
Selain itu juga dalamnya lubang galian menjadi kendala. Akhirnya dihentikan pencarian sementara sekitar pukul 22.00.
Kedalaman galian PETI jenis dompeng tersebut mencapai 15 meter.
Kapolsek Bangko Iptu Chandra Kirana membenarkan jika dalam kejadian itu menelan enam korban.
Namun satu korban berhasil dievakuasi, dan kondisinya sudah meninggal dunia.
"Baru ditemukan satu orang, diduga ada enam orang kawannya lima masih tertimbun karena korban tertimbun sedalam sekitar 15 meter," jelas Kapolsek Bangko Iptu Candra Kirana.
Kata Kapolsek, evakuasi korban dalam timbunan dihentikan karena cuaca hujan.
"Pencarian dilanjutkan besok hari dan akan menurunkan alat berat. Medan jalannya juga buruk, dan juga diperkirakan jarak dari jalan utama ke TKP sekitar satusetengah kilometer.
Tadi saya ke lokasi bersama kabag Operasional dan Kapolres juga di sana," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.