Dendam Lama Diduga Jadi Motif Pengeroyokan Hingga Menewaskan Ridho Soleh
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji mengatakan dendam lama diduga menjadi motif dasar pengeroyokan terhadap korban.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Polisi berhasil menangkap satu dari empat pelaku pengeroyokan hingga mengakibatkan tewasnya Ridho Soleh (23).
Seperti diketahui, warga Jalan Tembok Baru Lorong Sehati RT. 18 RW 08 Kelurahan 11 Ulu Palembang itu, tewas usai menjadi korban pengeroyokan, Selasa (24/12/2019).
Saat ditemui di Mapolsek Seberang Ulu (SU) 1 Palembang, tersangka Heri Gunandi (19) hanya tertunduk lesu saat ditanya mengenai alasan pengeroyokan terhadap korban.
"Dia itu memang sering buat ulah. Satu dua kali diamkan, lama kelamaan jadi keterlaluan. Kami kesal melihatnya," ujar Heri.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji mengatakan dendam lama diduga menjadi motif dasar pengeroyokan terhadap korban.
Tak hanya itu, sebelum melakukan aksinya, para pelaku juga berada dibawah pengaruh minum-minuman keras.
"Setelah satu jam menerima laporan, kami berhasil menangkap satu dari empat pelaku. Dugaan awal, pengeroyokan hingga mengakibatkan tewasnya korban dikarenakan dendam lama antara mereka,"u jar Anom didampingi Kapolsek SU 1 Kompol Mario Ivanry saat menggelar rilis.
Adapun identitas ketiga pelaku yang masih buron, saat ini telah diketahui aparat kepolisian dan terus diburu keberadaannya.
"Untuk itu kami mengimbau agar para pelaku segera menyerahkan diri. Karena dimanapun kami akan terus mencari keberadaannya sampai dapat," tegas Anom.
Ibunda Pingsan
Kesedihan Ema (45) begitu terpancar jelas saat menatap jenazah anaknya, Redho Soleh (23) yang tewas karena menjadi korban pengeroyokan.
Bahkan Ema beberapa kali jatuh pingsan di hadapan jenazah Redho karena tak kuasa menerima kenyataan pahit ini.
Baca: Polsek Tanah Abang Dalami Kasus Pengeroyokan Anggota oleh Suporter Jakmania
Baca: Keluar Rumah Cari Sang Adik, Ridho Malah Tewas Dikeroyok
"Anakku," teriak Ema seraya menangis tersedu sebelum akhirnya jatuh pingsan di hadapan jenazah anaknya, Selasa (23/12/2019).
Dengan cepat, para pelayat langsung berusaha menenangkan dan merangkul Ema.