Limun Oriental, Minuman Tradisional Cita Rasa Khas Pekalongan Sejak 1920, Dulu Sajian untuk Lebaran
Minuman beruap atau limun yang diproduksi PT Oriental Langgeng Santoso ini menciptakan cita rasa khas Pekalongan yang sejak 1920 rasanya tidak berubah
Editor: Sugiyarto
Uniknya lagi, pekerja di Oriental banyak yang sudah lanjut usia.
Meskipun demikian, dengan proses tradisional mereka terlihat kuat dalam mengemas limun.
"Setiap hari Oriental buka dari pukul 10.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB."
"Untuk menikmati limun oriental ini, dihargai Rp 7.500 per botolnya.
Selain menjual aneka limun, kedai kami juga menyediakan aneka camilan seperti cake, lumpia, arem-arem, lemper,dan resoles," ungkapnya.
Menurutnya, untuk menambah daya tarik pengunjung dirinya menambahkan satu varian baru yaitu rasa mangga.
"Total semua ada tujuh varian.
Dari semua varian paling banyak diminati yaitu rasa kopi dan mangga," jelasnya.
Bernadi mengungkapkan bahwa penjualan selama setahun ini mengalami peningkatan yang signifikan.
"Dari laporan bulan November kemarin, target sudah melampaui dan over 30%."
"Kemudian, untuk total botol yang terjual sekitar 220 ribu botol, hingga bulan Desember selesai bisa diprediksi 250 ribu botol," ungkapnya.
Dirinya mengungkapkan total pekerja yang ada di limun oriental ada 16 orang.
Bernadi juga menceritakan dulu orang-orang ramai membeli limun untuk lebaran, bahkan banyak pengusaha beli limun untuk dibagikan kepada karyawannya bersama pemberian tunjangan hari raya," jelasnya.
Bernadi menambahkan, jumlah produksi meningkat dikarenakan seringnya promosi dan menjual ke kafe-kafe ataupun hotel yang ada di Pekalongan.