Sudah 4 Tewas Diserang Harimau, KPH dan BKSDA Sumsel Malah Saling Menyalahkan
Satu orang lainnya dipastikan meninggal akibat hewan buas atas nama Asfani korban yang ditemukan potongan tubuhnya dalam kondisi tidak utuh.
Editor: Hendra Gunawan
Menurutnya, warga sudah sangat resah dampaknya sangat besar khususnya menyangkut perekonomian.
"Harus ada tindakan cepat sehingga korban tidak bertambah, "tegasnya.
Sementara, dari hasil pertemuan tersebut disepakati dibentuk satuan tugas (Satgas) untuk mencari jangka pendek dan panjang terkait teror harimau.
Satgas sendiri akan melibatkan Pemkab Lahat, TNI-Polri, BKSDA, KPH dan unsur lainya.
Sementara itu, pantauan terakhir di Desa Pajar Bulan ratusan warga bersama pihak kecamatan TNI dan Polri yang sebelumnya melakukan pencarian sisa tubuh Asfani, sudah kembali ke desa.
Menurut Jevi Pandrio, warga Setempat, warga tidak menemukan lagi sisa tubuh meski sudah mencari di kawasan hutan.
Disisi lain, tulang yang baru ditemukan warga ikut dikubur bersama tubuh lainya.
Korban Terakhir
Saat ini korban terakhir dari kebuasan harimau sumatera adalah Asfani (57) warga Desa Pajar Bulan, Kecamatan Mulak Ulu, Lahat.
Suwadi diduga tewas diterkam hatimau saat sedang berada di kebun kopi miliknya.
Menurut Jefri, perangkat desa yang turut mengevakuasi Asfani, mengatakan saat ditemukan tubuh Suwadi sudah tak utuh. Bahkan, kerangka dada korban tidak diketemukan.
"Dugaanya dan menurut warga korban dimakan harimau. Korban di kebun sendiri jadi tidak ada warga lain yang melihat.
Selain berkebun kopi korban sedang menunggu buah duren (durian), "terang Jefri, dibincangi di RSUD Lahat.
Menurutnya, yang pertama kali menemukan korban yakni Polta (16) anak ketiga korban.