Kecelakaan Bus Sriwijaya di Pagaralam, AKBP Dolly Gumara: Bus Hilang Kendali di Tikungan Ketiga
Terjadi kecelakaan di Pagar Alam. Kecelakaan tersebut menimpa Bus Sriwijaya. Diketahui Bus Sriwijaya kehilangan kendali di tikungan ketiga.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Bus Sriwijaya terjatuh ke jurang di Liku Lematang, Kecamatan Dempo Selatan, Pagaralam, Sumatera Selatan, Selasa (24/12/2019).
Informasi terbaru, Tim Gabungan memastikan jumlah korban meninggal dunia dalam kecelakaan di Pagaralam itu bertambah menjadi 35 orang.
Tim Gabungan terus mengupayakan pencarian untuk memastikan ada tidaknya korban yang belum ditemukan.
Diketahui, bus tersebut terjun ke jurang berkedalaman sekitar 75 meter dari bibir jalan.
Kapolres Pagar Alam, AKBP Dolly Gumara memberikan tanggapan terkait kejadian ini.
Berdasarkan penuturkan AKBP Dolly Gumara yang menghimpun keterangan korban selamat, bus tersebut masih berjalan secara baik ketika tikungan pertama dan kedua.
"Tikungan ketiga inilah terjadi tidak bisa dikontrol lagi oleh sopirnya," tutur Dolly Gumara yang Tribunnews kutip melalui tayangan YouTube Kompas TV, Rabu (25/12/2019).
"Karena, dari masyarakat yang korban kemarin masih hidup, sepertinya langsung meluncur dengan deras. Akhirnya menabrak daripada tanggul yang ada," terang Dolly Gumara.
Sementara itu, kecelakaan maut di Pagaralam itu juga mendapat perhatian dari Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.
Budi Karya mengimbau agar masyarakat untuk mengutamakan keselamatan dalam berkendara.
Jalur Ekstrem
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Kota Pagaralam, Erwin saat berbicara di Tv One mengatakan jalan dari Bengkulu ke Pagaralam memang berliku.
"Memang jalan dari Bengkulu ke Pagaralam berliku-liku," katanya.
Diwartakan Tribunnews sebelumnya, Erwin juga menjelaskan, lokasi kejadian memang terjal dan curam dengan tikungan tajam.
Namun demikian, pihaknya menyebut telah memasang rambu-rambu di sekitar lokasi termasuk lampu jalan.
"Untuk rambu-rambu sekitar lokasi, kami sudah lengkapi termasuk tikungan, lampu jalan," ungkapnya.
Meski telah dipasangi rambu lalu lintas, namun diakui Erwin lokasi tersebut memang rawan kecelakaan.
"Sebenarnya pembatas jalan cukup tinggi, sekitar 1 meter. Mungkin karena beban yang berat sehingga bus masuk ke jurang," jelasnya.
Insiden Sebelum Kecelakaan
Dilansir Sripoku.com, Hasana, penumpang yang selamat dari kecelakaan tersebut menjelaskan Bus yang ia tumpangi sempat mengalami beberapa kejadian sebelum kecelakaan.
Bus Sriwijaya tersebut sempat ditabrak oleh sebuah minibus dan menyebabkan sopir bus dan minibus bersitegang.
Namun akhirnya keduanya berdamai sebelum akhirnya penumpang diturunkan di sebuah rumah makan.
"Di ujung Pendopo (Kabupaten Empat Lawang), bus kami masuk siring (selokan) dan hampir terbalik. Kami turun semua," katanya saat ditemui RSUD Besemah Pagaralam.
Tak hanya itu, bus yang ia tumpangi sempat masuk ke selokan dan hampir terbalik.
Namun akhirnya bus tersebut ditolong oleh pengendara lain yang lewat hingga akhirnya kembali melakukan perjalanan.
Namun saat kembali melakukan perjalanan tersebut, ia tahu-tahu sudah ada di dalam air.
"Dia ngebut dan tiba-tiba nabrak kencang. Tahu-tahu kami sudah sudah ada di dalam air," ungkapnya.
Banyak Penumpang yang Tidur
Kecelakaan tersebut terjadi saat malam hari sekitar pukul 00.30 WIB ketika penumpang banyak yang sedang tertidur.
Pihak kepolisian menjelasakan, dari beberapa korban selamat yang dimintai keterangan, mengaku tidak begitu mengetahui kronologi kecelakaan tersebut.
"Sayangnya beberapa penumpang yang saya tanyai, rata-rata mereka tertidur," terang Dolly, saat berbicara di Kompas TV.
Dolly menjelaskan, penumpang bus tersebut awalnya sebanyak 27 orang, namun ditengah jalan diduga bus mengangkut penumpang lain hingga berjumlah 37 penumpang.
Bus Sriwijaya bernopol BD 6031AU dari Bengkulu menuju Palembang diperkiakan berangkat sekira pukul 16.00 WIB dan sampai di Pagaralam sekira pukul 23.15 WIB.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Arif Tio Buqi Abdulah, Sriwijaya Post)