Tiga Ekor Gajah Jantan Melawan Saat Digiring ke Kawasan Pintu Rime Gayo
Tim delapan menghentikan sementara waktu penggiringan gajah liar di kawasan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, REDELONG - Tim delapan menghentikan sementara waktu penggiringan gajah liar di kawasan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah.
Pasalnya, tiga ekor gajah jantan melawan saat dilakukan penggiringan oleh tim delapan, Rabu (25/12/2019).
Ketua Tim Delapan, Said Abdullah kepada Serambi, Rabu malam mengatakan, penghentian penggiringan sementara waktu karena ada tiga ekor gajah jantan yang melawan saat dilakukan penggiringan.
"Saat dilakukan penggiringan gajah jantan tersebut melawan, makanya dihentikan sementara penggiringan," ujar Said Abdullah.
Dikatakan Said Abdullah, gajah melawan saat dilakukan penggiringan sebetulnya merupakan hal biasa. Namun, peristiwa yang terjadi Rabu kemarin dinilainya lebih parah.
Ada seekor gajah jantan yang mengamuk. Ukuran gajah jantan itu lebih besar dibandingkan yang pernah dilihat selama ini.
"Tiga-tiga jantan, namun ada satu ekor yang sangat ganas, ukurannya pun sangat besar, lebih besar dari gajah yang biasa kami lihat saat penggiringan," kata Said Abdullah.
Proses penggiringan yang dilakukan selama dua hari atas swadaya dirinya dengan menanggung semua biaya transportasi dan biaya lainnya untuk anggota tim delapan.
Baca: Warga Rimba Raya Lari Terbirit-birit Saat Lihat Gajah Liar Keluar dari Semak-Semak
Baca: Puluhan Gajah Liar Mulai Menjauh dari Perkampungan Warga Setelah Dihalau 3 Ekor Gajah Jinak
Sebanyak tiga ekor gajah jantan liar itu digiring mulai di Kampung Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, ke arah km 36 untuk disatukan dengan kelompok gajah liar lainnya yang berada di Kampung km 36.
Pada saat penggiringan, gajah liar tersebut melakukan perlawanan yang tidak biasanya, sehingga menyulitkan penggiringan.
Ketua Tim Delapan Warga Resah
Masih berkeliarannya gajah liar di kawasan Kampung Negeri Antara dan Desa Blang Rakal membuat warga setempat resah.
Warga tidak bisa berkebun, bahkan untuk sekadar berjalan-jalan pada malam hari.
Saat ini pun ada beberapa pos jaga yang dibuat untuk mengawasi pergerakan gajah liar.
Mereka berharap tim secepatnya kembali melakukan penggiringan, sehingga gajah liar tersebut bisa menjauh dari permukiman.
Baca: Kawanan Gajah Liar Teror Warga Blang Lango, Rusak Rumah dan Kebun Sawit
Baca: Kaki Seekor Gajah Liar yang Terjerat Tali Berhasil Diobati, Seekor Lainnya Masih Dicari
"Semoga tim bisa kembali membantu warga untuk melakukan penggiringan," kata Mansur, warga setempat.
Di sisi lain, Said Abdullah mengaku bahwa pihaknya dalam beberapa hari ke depan akan mencoba melakukan lagi penggiringan.
Proses menjauhkan gajah liar dari perkampungan juga dilakukan dengan swadaya masyarakat.
"Akan kita coba giring lagi dalam dua-tiga hari ke depan," kata Said Abdullah, Rabu malam. (bud)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Tim 8 Hentikan Penggiringan