Kecelakaan Bus Sriwijaya, Tak Bisa Dipastikan Lewat TAA, Sopir Tak Mengerem hingga Pengakuan Kernet
Kepolisian kesulitan untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan Bus Sriwijaya yang terjun di Sungai Lematang, Pagaralam, Sumatera Selatan (Sumsel).
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: bunga pradipta p
Hal itu berdasar keterangan yang ia dapat dari para korban selamat yanga mengatakan bahwa bus tersebut melaju dengan kecepatan tinggi.
"Pemeriksaan tim terhadap korban selamat pada kecelakaan tersebut diketahui bus melaju dengan kecepatan tinggi.
Tidak ada bekas atau jejak rem di lokasi terjadinya kecelakaan itu," kata Ahmad Wildan, dikutip dari Kompas.com.
Bagian Depan Bus Terlebih Dulu
Sementara itu, analisa sementara Ditlantas Polda Sumsel, Bus Sriwijaya tujuan Bengkulu-Palembang tersebut terjun ke jurang dengan bagian depan terlebih dahulu.
Hal itu dilihat dari korban tewas merupakan yang duduk di bagian depan bus.
Sementara korban yang selamat termasuk kernet bus, duduk di belakang bus.
"Sopir bus yakni Ferry yang tewas. Kernetnya selamat karena dia berada di bagian belakang. Itu analisanya sementara," kata Supriadi, dikutip Sripoku.com.
Pengakuan Kernet
Pengakuan sang kernet, Reki, saat itu ia sedang tidur untuk istirahat di bagian belakang bus.
"Saya sedang tidur dibelakang, dan kemudian saat bus masuk ke jurang saya terpental ke depan," ujar Reki, dikutip Tribunnews.com.
Reki menyebut sang sopir dalam keadaan sehat serta bus dalam kondisi bagus.
Sebelumnya pun sang sopir sempat ngopi dan makan.
"Kondisi mobil bagus, tidak ada kendala, rem bagus," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Tio/Rizky, Sripoku.com/M.Ardiansyah, Kompas.com/Firmasnyah)