Sugianto Coba Bunuh Diri di Malaysia Gara-gara Gajinya Tak Sesuai Janji, Kini Dia Dirawat di RS Erba
Sugianto nyaris melakukan aksi bunuh diri di salah satu jembatan layang di Kuala Lumpur setelah kabur dari perkebunan tempatnya bekerja.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kasus perdagangan manusia kembali terjadi dan dialami oleh warga asal Desa Mekar Jaya, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan.
Sebelumnya, Sugianto bin Suyono diiming-imingi gaji besar jika mau bekerja di salah satu perusahaan perkebunan karet di Kelantan, Malaysia.
Ia pun masuk ke Negeri Jiran tersebut melalui Batam dan menjadi pekerja migran ilegal asal Indonesia.
Namun, seiring waktu iming gaji besar tak bisa dirasakan Sugianto, dirinya justru mendapatkan upah sekitar RM 400 atau Rp 1,2 juta yang jauh dari standar gaji pada umumnya.
Baca: Dendam Keponakan Jadi Korban Tabrak Lari, Pria Ini Terus Cari Driver Taksi Online hingga Membunuhnya
Baca: Cerita Wak Sulis Rapalkan Doa Ini Ketika Beradu Pandang dengan Harimau di Ladang Kopi
Hal inilah yang membuat pria berusia 29 tahun tersebut nyaris melakukan aksi bunuh diri di salah satu jembatan layang di Kuala Lumpur setelah kabur dari perkebunan tempatnya bekerja.
Tetapi, upayanya berhasil digagalkan warga setempat hingga akhirnya Sugianto dirawat di salah satu rumah sakit di kota tersebut dan berhasil dikembalikan ke Palembang, Selasa (31/12/2019) pagi.
Menurut Suyono, ayah dari Sugianto, anaknya memang pamit dari rumah untuk bekerja di Batam bersama temannya.
"Tapi saya tidak tahu kalau dia malah bekerja di Malaysia sebagai buruh penyadap karet. Saya baru dapat kabar anak di Malaysia dari petugas yang datang ke rumah. Tahunya dia kerja di Batam. Tidak tahu kalau sampai ke Malaysia. Kami sangat berterima kasih Pemprov Sumsel sudah membantu pemulangan anak kami," ujarnya.
Gubernur Sumsel Herman Deru melalui Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sumsel, Koimuddin menjelaskan, awal mula pihaknya mengetahui hal tersebut setelah melihat postingan dari media sosial Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Baca: Seorang Pria Di Palembang Tewas Dengan Luka Tembak, Diduga Korban Perampokan
Baca: Wanita Muara Enim Tewas Diterkam Harimau, Diduga Jasadnya Dibawa ke Atas Jurang Lalu Menggelinding
Pihaknya pun langsung melakukan respon cepat dan berkoordinasi dengan pihak terkait yang ada di Malaysia agar warga tersebut bisa d pulangkan ke tempat asalnya.
"Dari postingan itu diketahui bahwa beliau orang kita dan tinggal di Muara Enim. Alhamdulillah semua berjalan lancar, untuk sekarang diberikan perawatan pemulihan mental dan psikologis di RS Ernaldi Bahar sebelum pulang ke Muaraenim," ujarnya.
Sementara untuk pemulangan Sugianto ke kampung halamannya, kata Koimuddin, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Muaraenim agar bisa melakukan penjemputan.
Baca: Seorang Wanita di Muara Enim Tewas Diterkam Harimau Saat Mandi, Ini Kronologinya
Baca: Tim Sar Gabungan Tetap Lakukan Penyisiran, Meski Seluruh Korban Bus Sriwijaya Telah Ditemukan
Dia berharap bagi masyarakat yang berminat untuk menjadi pekerja migran Indonesia, bisa melalui badan penyalur tenaga kerja resmi sehingga kesejahteraan dan keselamatannya bisa terjamin.
"Dari Pemerintah Provinsi Sumsel berterimakasih atas peran serta PMI dan persatuan pekerjaan yang solid untuk membantu proses perawatan hingga pemulangan Sugianto ke Palembang," jelasnya.
Di lokasi yang sama, Direktur RS Ernaldi Bahar, Yumidiansi F mengatakan kondisi tempatnya bekerja disinyalir menjadi pemicu Sugianto nekat untuk bunuh diri.
Apalagi, sebelumnya Sugianto pernah melakukan rawat jalan kejiwaan di 2014.
"Saat itu dinyatakan sembuh tapi Sugianto belum pernah lagi kontrol sejak 2014 kemarin mungkin karena terlalu tertekan, akhirnya penyakitnya kambuh, setelah dilakukan asessment tadi, Sugianto sudah kembali normal. Tinggal lagi harus sering kontrol," kata dia.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Kisah Sugianto, Pekerja Migran Asal Muaraenim Ini Coba Bunuh Diri di Malaysia, Gaji tak Sesuai Janji