Melalui keterangan dari saksi yang juga pemilik kos korban, pada 28 Desember 2019 siang, Lina dijemput teman perempuannya dengan mengendarai mobil.

"Sejak itu keterangan dari pemilik kos Lina dan temannya tersebut tidak kembali," jelas Kombes Pol Zain Dwi Nugroho.

Pada Minggu (29/12/2019), keluarga Lina memutuskan untuk melapor ke Polresta Sidoarjo terkait hilangnya Lina.

Selang dua hari, yakni pada Selasa (31/12/2019) polisi menerima laporan terkait penemuan mayat di tersebut.

Selanjutnya, polisi melakukan proses identifikasi dengan mencocokkan ciri-ciri khusus oleh pihak keluarga.

Ternyata mayat yang ditemukan Budiono yang tengah mencari rumput tersebut adalah mayat Lina.

Berdasarkan informasi yang telah diperoleh, semua petunjuk mengarah kepada teman korban berinisial M.

"Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku telah membunuh Lina karena sakit hati pada perkataan orang tuanya, yang menganggap ia pembohong dan pencuri," papar Zain.

Kepada polisi, tersangka mengaku pada Sabtu (28/12/2019), dirinya dan korban pergi ke Bangil untuk ambil laptop milik korban.

Namun, saat sampai di Bangil keduanya tidak jadi mengambil laptop.

Tapi hanya berkeliling kota saja, kemudian membutuskan untuk balik ke Sidoarjo.

Kemudian keduanya menuju ke Kahuripan Nirwana, di sinilah peristiwa keji yang dilakukan M tersebut terjadi.

Awalnya, korban meminta kepada pelaku untuk diantarkan pulang ke kos.

Namun tersangka menolaknya dan malah mencekik leher korban hingga tewas.