Medan Magnet di Aceh Besar, Dua Polisi Ini Buktikan Adanya Fenomena Seperti Jabal Magnet Madinah
Daya tarik tersebut dapat dirasakan saat kondisi mesin mobil dipadamkan serta posisi persneling (gigi mobil) dalam keadaan netral.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Serambinews.com, Hendri Abik
TRIBUNNEWS.COM, ACEH BESAR - Fenomena tidak biasa (anomali) menyusul ditemukannya satu kawasan di Aceh Besar yang mengandung medan magnet membuat heboh publik di Aceh.
Sehari setelah beredar informasi itu, akademisi dan pakar geologi dari Universitas Syiah Kuala mendatangi lokasi tersebut yang terletak di kawasan Jalan Bukit Radar Blangbintang tembus ke Simpang Ie Suum, Kecamatan Mesjid Raya Aceh Besar.
Pada Senin siang (6/1/2020), Para ilmuan Unsyiah melakukan penelitian terkait kabar adanya medan magnet di kawasan perbukitan itu.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan selama beberapa jam, disimpulkan di sana tidak terdapat medan magnet.
Menurut para ilmuwan geomagnetic tersebut, video yang memperlihatkan mobil dan beberapa benda ditarik ke jalanan mendaki yang beredar luas itu karena di sana struktur tanahnya miring.
“Mengenai pertanyaan kepada kami, terkait adanya anomali magnetic yang kuat di sini, hari ini, kita coba buktikan dengan menggunakan beberapa alat untuk menggukur struktur tanah di sini,” sebut Dr Muksin Umar, peneliti TDMRC dan dosen Fisika FMiPA Unsyiah, di lokasi, Senin (6/1/2020).
Alat-alat yang digunakan, sebutnya, yang pertama adalah klinometer merupakan alat sederhana yang digunakan untuk mengukur sudut elevasi yang dibentuk antara garis datar dengan sebuah garis yang menghubungkan sebuah titik pada garis datar tersebut dengan titik puncak (ujung) suatu obyek
“Nah dari hasil penggukuran kemiringan, jalan ini emang miring. Kalau misalkan ada mobil akan turun sendiri,” katanya.
Yang kedua, sambungnya, menggunakan alat klinometer adalah alat sederhana untuk mengukur sudut elevasi antara garis datar dan sebuah garis yang menghubungkan sebuah titik pada garis datar tersebut dengan titik puncak (ujung) sebuah objek.
Baca: Heboh Medan Magnet Bisa Menarik Mobil,
Baca: Misteri Bukit Bermedan Magnet di Aceh, Mobil Bisa Bergerak Naik Sendiri, Ini Fakta-faktanya
Baca: Sempat Hilang 4 Hari, Wanita di Aceh Besar Dibunuh dan Dibuang ke Gunung Paro, Ini Faktanya
Aplikasinya digunakan untuk mengukur tinggi (panjang) suatu objek dengan memanfaatkan sudut elevasi.
“Hasil dari alat klinometer ini kita bisa melihat tingkat kemiringannya. Berdasarkan hasil penggukuran kita peroleh kemiringan tiga sampai lima meter,” ujarnya.
Sedangkan alat terakhir yang mereka gunakan, yaitu teslameter adalah pengukur medan magnet merupakan portable instrumen yang menggunakan bagian probe untuk mengukur kepadatan fluks magnetik menggunakan masa gauss, tesla atau ampere/meter.
“Alat ini mampu mengukur statis (dc) medan bolak-balik (ac),” katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.