Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Kerajaan Baru di Purworejo, Keraton Agung Sejagat Sebut Tak Cuma Bagian NKRI, tetapi Dunia

Sekelompok orang di Purworejo menyebut diri mereka sebagai bagian dari Keraton Agung Sejagat (KAS) atau World Empire.

Editor: Rizki Aningtyas Tiara
zoom-in Viral Kerajaan Baru di Purworejo, Keraton Agung Sejagat Sebut Tak Cuma Bagian NKRI, tetapi Dunia
Tangkapan Layar Kompas TV
Totok Santosa Hadiningrat, pimpinan Keraton Agung Sejagat di Purworejo. 

TRIBUNNEWS.COM - Media sosial tengah dihebohkan dengan kemunculan kerajaan baru di Purworejo, Jawa Tengah.

Sekelompok orang di Purworejo tersebut, menyebut diri mereka sebagai bagian dari Keraton Agung Sejagat (KAS) atau World Empire.

Berdandan layaknya raja dan ratu dengan seperangkat prajurit lengkap, mereka berkumpul di sebuah gedung yang mereka sebut sebagai Dalem Poh Agung.

Gedung tersebut berada di Desa Pogung, Jurutengah, RT 03/RW 01, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.

Viral! Seorang Pria Iklankan Diri Sendiri dalam Spanduk Besar untuk Menemukan Calon Istri

Mereka mendeklarasikan kerajaan mereka dengan mengundang para wartawan untuk hadir dalam acara tersebut.

Keraton tersebut pun memiliki raja bernama Totok Santosa Hadiningrat yang diakui sebagai pimpinan Keraton Agung Sejagat.

Ia pun mengaku bahwa keraton tersebut berdiri sebagai perantara kedamaian di seluruh dunia.

Sekelompok orang di Purworejo tersebut, menyebut diri mereka sebagai bagian dari Keraton Agung Sejagat (KAS) atau World Empire.
Sekelompok orang di Purworejo tersebut, menyebut diri mereka sebagai bagian dari Keraton Agung Sejagat (KAS) atau World Empire. (Tangkapan Layar Kompas TV)
Berita Rekomendasi

"Kita umumkan pada dunia, bahwa Keraton Agung Sejagat sebagai induk daripada seluruh Kingdom State Tribune Colony yang ada di seluruh dunia ini, menyatakan sebagai juru damai terhadap konflik yang terjadi di seluruh dunia," ungkap Totok Santosa Hadiningrat seperti dikutip TribunPalu.com dari Kompas TV.

Lebih lanjut, ia menyebutkan strategi untuk memberikan perdamaian dunia, yakni dengan memperbaiki sistem dalam skala global.

"Dengan memperbaiki sistem kedaulatan, sistem bernegara, sistem ekonomi, dan moneter secara global," sambungnya.

HALAMAN SELENGKAPNYA>>>

Sumber: Tribun Palu
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas