Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Belajar dari Kasus Siswa SMK Bunuh Diri, Begini Peran Keluarga Agar Kasus Tidak Terulang

Belajar dari kasus bunuh diri yang dilakukan siswa SMK di Semarang, begini kata psikolog tentang peran keluarga untuk mencegah kasus itu terulang.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Belajar dari Kasus Siswa SMK Bunuh Diri, Begini Peran Keluarga Agar Kasus Tidak Terulang
ISTIMEWA via TRIBUN JATIM / amazon.com
Korban, RH (kiri) - ILUSTRASI Surat (kanan) : Seorang siswa SMK di Surabaya ditemukan tewas gantung diri. Sebelum tewas, ia sempat menulis surat: Besok ketemu tiap malam Jumat. 

"Jadi tentang bagaimana remaja ini punya karakter yang kuat sehingga beban-beban itu mampu dihadapi, bisa ditanggulangi," tuturnya.

4. Tidak berkata negatif pada anak

Adib mengatakan pemilihan kata-kata orangtua untuk disampaikan pada anak sangatlah penting.

"Kalau orangtuanya sering marah-marah, kan anak makin stres," kata Adib.

Sebaliknya, menurut Adib, jika orangtua dapat memberikan kata-kata positif saat berbicara dengan anaknya maka anak tersebut akan termotivasi dan menjadi pribadi yang positif.

Adib pun mencontohkan kalimat positif yang perlu disampaikan pada anak, yaitu seperti mengatakan 'kamu adalah anak yang kuat', 'kamu adalah anak yang pintar', 'kamu adalah anak yang saya sayangi', 'kamu adalah anak yang punya cita-cita, punya masa depan', atau 'kamu adalah anak yang hebat'.

Ia menambahkan, seorang anak yang mendapat kata-kata negatif ketika gagal, seperti mendapat kalimat 'gitu aja putus asa', 'gitu aja lembek', atau 'gitu aja cemen' dari orangtuanya maka ia akan mudah putus asa.

Berita Rekomendasi

"Kalau anak sering dihina dengan kata-kata negatif ya akhirnya menjadi mudah putus asa," tutur Adib.

"Jadi bagaimana orangtua membangkitkan motivasi anak dengan kata-kata positif, jangan pernah ngatain anak dengan kata-kata negatif," sambungnya.

Adib juga menyampaikan, kata-kata negatif tersebut bisa memunculkan trauma bagi anak.

Dampak terburuknya, anak bisa menjadi putus asa kemudian bunuh diri.

"Kata-kata negatif ini akan membuat anak trauma dan membuat anak ini semakin pesimis sehingga larinya ke putus asa," kata dia.

"Kalau orang sudah putus asa, larinya bunuh diri," tambahnya.

Adib pun merasa prihatin dengan tindakan bunuh diri yang baru saja dilakukan oleh sosok berinisial RH.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas