Sinuhun Keraton Agung Sejagat dan Istri Ditangkap Tim Polres Purworejo
etelah ramai keberadaan Keraton Agung Sejagat, Pihak Polres Purworejo menangkap dan mengamankan pihak Kerajaan Agung Sejagat
Editor: Sugiyarto
Pengunjung pun tidak hanya puas melihat-lihat, mereka langsung berpose dengan berbagai gaya untuk dipamerkan di sosial media mereka masing-masing.
"Lha kerjanya cuma di puskesmas samping situ," katanya.
Dalam pemaparannya, dia merasakan penasaran atas fenomena viralnya Keraton Agung Sejagat ini.
"Lha istilahnya cuma tetangga, jadi ya penasaran seperti apa. Ingin tahu lah," tandasnya.
Izinnya Gelar Budaya
Warga di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo merasa kurang nyaman dengan munculnya Keraton Agung Sejagat (KAS) di sekitar tempat tinggalnya.
"Mereka awalnya mengajukan izin untuk melaksanakan kegiatan gelar budaya, nguri-uri budaya. Kita sudah pantau itu dan monitor setiap kegiatan yang berlangsung," katanya.
Pihaknya pun secara aktif juga telah berkoordinasi dengan Polri dan Pemkab Purworejo pada pelaksanaan kegiatan.
"Sampai saat sebelum dilakukan deklarasi, sebenarnya kegiatannya masih sesuai dengan laporannya yakni nguri-uri budaya," katanya.
Lanjutnya, tiba-tiba pada tanggal 12 kemarin, mereka melakukan deklarasi.
"Mereka menyampaikan bahwa, mereka adalah Keraton Agung Sejagat, Keraton atau kekaisaran dunia, yang katanya posisinya lebih tinggi daripada siapapun di Dunia," paparnya.
Lebih lanjut, dalam deklarasi tersebut mereka mengklaim bahwa mereka memliki posisi yang lebih kuat dibandingkan bangsa-bangsa di Eropa dan Amerika, bahkan Indonesia juga.
Atas deklarasi yang dilakukan tersebut, lanjutnya, pihaknya sudah melakukan tindakan dengan menyampaikan ke aparat setempat.
"Jadi lurah dan camat setempat lalu membuat surat kepada Bupati dengan tembusan Dandim, tembusan Kapolres dan dinas terkait yakni Kesbangpol untuk kita segera bisa mengambil tindakan lebih lanjut," jelasnya.
Rencananya hari ini akan digelar rapat untuk membahas Keraton Agung Sejagat.
"Jadi ada dari Pemda, Forkompinda dan perangkat yang berhubungan dengan Keraton Agung Sejagat juga akan diundang hadir. Namun untuk waktunya masih belum ditentukan," katanya.