Soal Munculnya Keraton Agung Sejagat, Ini Kata Pihak Keraton Yogyakarta hingga Gubernur Jawa Tengah
Kemunculan Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah, menghebohkan masyarakat. Ini kata pihak Keraton Yogyakarta hingga Gubernur Jawa Tengah.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Kemunculan Keraton Agung Sejagat menggegerkan masyarakat.
Keraton yang berlokasi di Purworejo, Jawa Tengah itu diketahui diketahui dipimpin oleh sepasang raja dan ratu, yaitu HRH Totok Santoso Hadiningrat dan Kanjeng Ratu Dyah Gitarja.
Untuk menjelaskan keberadaan Keraton Agung Sejagat, bahkan Totok telah mengundang wartawan ke sebuah bangunan yang pihak keraton sebut Ndalem Poh Agung.
Dilansir dari tayangan yang diunggah Kompas TV, Totok mengatakan keraton yang dipimpinnya merupakan induk dari seluruh kerajaan hingga republik di dunia.
Ia pun menyampaikan, kehadiran Keraton Agung Sejagat bertujuan untuk membawa masyarat dunia menuju kemajuan.
Totok juga mengklaim akan melakukan perbaikan-perbaikan di berbagai bidang.
"Dengan memperbaiki sistem kedaulatan, sistem ekonomi, dan moneter secara global," katanya, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Senin (13/1/2020).
Saat ditanya apakah kerajaan tersebut bagian dari NKRI, Totok menyebut, Keraton Agung Segajat bagian dari keseluruhan.
"Kita bagian dari semuanya," tambahnya.
Sementara itu, mengutip dari Tribun Jateng, Keraton Agung Sejagat juga mengklaim memiliki alat-alat kelengkapan yang dibentuk di Eropa.
United Nations (UN) dan Pentagon bahkan diklaim menjadi milik Dewan Keamanan KAS.
Mengetahui hal itu, pihak Keraton Yogyakarta enggan berkomentar.
Hal itu disampaikan Humas Keraton Yogyakarta, Vinia.
"Kayaknya keraton no comment terkait hal itu," tutur Vinia dalam keterangan tertulis saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (14/1/2020).