Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lokasi yang Pernah Disambangi Raja dan Permaisuri Keraton Agung Sejagat: Dieng Hingga Gunung Tidar

Sebelum viral di daerah Purworejo, ternyata raja dan permaisurinyajuga pernah menyorot perhatian warga di daerah lain di Jawa Tengah

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Lokasi yang Pernah Disambangi Raja dan Permaisuri Keraton Agung Sejagat: Dieng Hingga Gunung Tidar
Tangkapan Layar Kompas TV
Totok Santosa Hadiningrat Pimpinan Keraton Agung Sejagat Purworejo. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Raja dan permaisuri Keraton Agung Sejagat sempat membikin heboh warga Purworejo, Jawa Tengah.

Sebelum viral di daerah Purworejo, ternyata raja yang bernama Toto Santoso dan permaisurinya, Fanni Aminadia juga pernah menyorot perhatian warga di daerah lain di Jawa Tengah.

Mengutip Kompas.com, berikut lokasi-lokasi yang pernah digunakan untuk aktivitas ritual kelompok Keraton Agung Sejagat:

Baca: Raja Keraton Agung Sejagat Ditangkap: Pernah Pinjam Rp 1,3 Miliar, Cerita Tetangga tentang Sosoknya

1. Gelar kirab pengantin di Sleman Rumah kontrakan

Heboh Keraton Agung Sejagat yang Punya Ratusan Pengikut, Klaim Punya Kekuasaan Dunia
Heboh Keraton Agung Sejagat yang Punya Ratusan Pengikut, Klaim Punya Kekuasaan Dunia (IST/Facebook via Tribun Jogja)

Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso diketahui pernah mengontrak di RT 05/RW 04 Dusun Berjo Kulon, Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman.

Di tempat tersebut, Toto dan Fanni pernah dikirab sebagai pasangan suami-istri dengan iring-iringan pasukan berseragam.

Berita Rekomendasi

Kasi Pemerintahan Desa Sidoluhur, Arya Pradana, mengatakan prosesi kirab tersebut sama seperti video yang viral di Purworejo.

"Kami pendekatan mencari informasi, mereka jawabnya untuk kirab manten (pengantin)," ucapnya saat ditemui Kompas.com, Rabu (15/01/2020).

Setelah video di Purworejo viral, Arya baru menyadari peristiwa tersebut sama dengan yang ada di daerahnya, di Sleman.

Salah seorang warga pun membenarkan perihal adanya kirab pengantin tersebut.

"Kemarin ada nikahan, pakai acara kirab juga. Yang nikah bukan warga sini, tapi orang yang tinggal disitu (rumah kontrakan Toto Santoso)," kata Niken Puji Lestari.

Baca: Mata Elang Rampas Sepeda Motor Warga di Jakarta Pusat, Begini Kronologinya

2. Pengukuhan raja di Dieng

6 telaga yang ada di Dataran Tinggi Dieng.
6 telaga yang ada di Dataran Tinggi Dieng. (candidieng.com)

Tahun lalu, Kerajaan Keraton Agung Sejagat juga melakukan ritual di kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara.

Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Pengelolaan Objek Wisata Dieng,

Aryadi Darwanto, mengaku melihat langsung prosesi pengukuhan raja dan doa bersama memperingati 1.000 tahun Raja Sanjaya.

"Iya benar pernah ke Dieng, suratnya (izinnya) ada, tapi di kantor, surat dari mereka. (Waktu) Persisnya enggak tahu, lupa, pokoknya pas musim embun es, karena pas doa bersama dan pengukuhan itu sekitar pukul 22.00 WIB sudah turun es. Saya ingat betul, karena waktu itu saya kedinginan, akhirnya pulang," kata Aryadi saat dihubungi, Rabu (15/1/2020).

Prosesi diikuti lebih dari 100 orang lengkap dengan kostum kerajaan dan iringan drumband.

Mereka berjalan kaki sejauh 1 km menuju kompleks Candi Arjuna selama sekitar dua jam karena berjalan lambat.

"Respons warga untuk melihat biasa, karena musiknya keras terus nadanya unik, seperti prajurit Keraton Yogya musiknya, banyak nonton, tapi karena cuaca dingin hanya beberapa orang yang melihat di candi, akhirnya cuka beberapa yang bertahan," ujar Aryadi.

Setelah penangkapan raja dan ratu Keraton Agung Sejagat, dia baru memastikan bahwa ritual itu dilakukan oleh orang yang sama.

Baca: Rekonstruksi Pembunuhan Hakim PN Medan, Para Tersangka Sempat Berdebat Usai Eksekusi

3. Ruwatan di Gunung Tidar

Terdapat puluhan anak tangga untuk memudahkan pendaki menuju puncak gunung.
Terdapat puluhan anak tangga untuk memudahkan pendaki menuju puncak gunung. (Tribun Jateng/Rival Almanaf)

Bulan Mei 2019, raja dan ratu Keraton Agung Sejagat juga pernah melakukan ruwatan di puncak Gunung Tidar, Magelang.

Petugas jaga Gunung Tidar, Heri Setyawan (50), mengaku ingat keduanya memakai pakaian kebesaran lengkap dengan mahkota dan aksesoris lain.

"Ada juga yang memakai jubah warna putih. Sedangkan yang perempuan ada yang memakai prajurit, namun ada juga yang memakai kebaya," cerita Heri kepada wartawan, Rabu (15/1/2020).

Ruwatan dimulai dengan kirab dari bawah hingga naik puncak Gunung Tidar dengan diiringi drumband, mulai malam hingga dini hari.

Ritual dilakukan dengan memotong puluhan ekor ayam, kemudian darahnya dikubur di sekeliling Tugu Sa yang berada di puncak Gunung Tidar.

(Penulis: Wijaya Kusuma, Ika Fitriana, Fadlan Mukhtar | Editor: Khairina)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Lokasi yang Pernah Dijadikan Tempat Ritual Keraton Agung Sejagat: Dieng hingga Gunung Tidar

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas