Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang: Tulang Iga Nurmalasari Patah, Harus Tahan Sakit 15 Jam

Kecelakaan bus pariwisata PO Purnamasari terjadi di Subang, Sabtu (18/1/2020) sekitar pukul 17.35.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang: Tulang Iga Nurmalasari Patah, Harus Tahan Sakit 15 Jam
Istimewa
Kecelakaan Maut Bus Pariwisata 2 

TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan bus pariwisata PO Purnamasari terjadi di Subang, Sabtu (18/1/2020) sekitar pukul 17.35.

Satu di antara korbannya adalah Warga Kota Depok. Namanya, Nurmalasari (34).

Bersama korban lainnya, Nurmalasari yang sebelumnya dirawat di sebuah rumah sakit di Subang, dijemput menggunakan ambulans dan beberapa mobil minibus menuju Depok.

Didampingi oleh ayahnya, Junaidi (68), Nurmalasari kini mendapatkan perawatan intensif di RSUD Depok.

Ditemui TribunJakarta.com, Junaidi membeberkan perlakuan yang diterima Nurmalasari saat masih dirawat di sebuah rumah sakit di Subang.

Mulanya Junaidi menceritakan kronologi ia dapat mengetahui nasib nahas yang menimpa Nurmalasari itu.

Junaidi mengaku kala itu kaget bukan kepalang saat menonton Kompas TV yang menyiarkan soal kecelakaan bus maut di Subang sekira pukul 21.00 WIB.

Baca: Senyum Terakhir Riri Kepada Sang Suami Sebelum Peristiwa Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Subang

Baca: Puluhan Pelayat Sambangi Rumah Duka Maya Susilawati, Korban Kecelakaan Bus di Subang

Baca: Wakil Wali Kota Depok Pradi Tak Kuasa Tahan Kesedihan Saksikan 7 Jenazah Kecelakaan Bus Subang

Berita Rekomendasi

Ia langsung teringat Nurmalasari, anaknya yang sedang wisata ke Subang.

"Saya kaget itu, jangan-jangan si Sari. Lagi nonton Kompas TV, tulisannya ibu-ibu pengajian Depok," ujar Junaidi yang tengah menunggui anaknya yang dirawat di RSUD Depok, Jalan Muchtar Raya, Sawangan, Minggu (19/1/2020).

Junaidi langsung bertanya anak-anaknya yang lain hal keadaan Nurmalasari.

Ternyata enam anaknya yang lain sudah saling tahu dan sengaja tidak memberitahukan langsung kepada sang ayah.

"Ternyata saya enggak langsung dikasih tahu, takut kepikiran katanya," ujarnya.

Baca: Teror Pamer Kelamin Resahkan Siswi SMA di Denpasar, Pelakunya Lebih dari Seorang

Baca: Pasangan Mesum Dalam 'Mobil Goyang' di Parkiran Solo Paragon Mall Tepergok Satpam, Status Pelaku PNS

Sambil menghela nafas, Junaidi mengaku sudah mengikhlaskan saat mengetahui anaknya mengalami beberapa luka cukup berat.

"Ya habis dikasih tahu, saya ikhlas saja, namanya sudah takdir Allah," ujarnya.

Korban bus terguling di Subang 2
Nurmalasari (34) korban bus terguling Subang, Jawa Barat, di RSUD Depok, Sawangan, Minggu (19/1/2020).

Junaidi langsung mencari informasi terkait keadaan Nurmalasari, bersama anak-anaknya yang lain.

Pada Minggu (19/1/2020), Nurmalasari tiba di RSUD Depok, bersama 12 korban luka lainnya.

Junaidi mengatakan, anaknya mengalami luka patah tulang dan luka akibat pecahan kaca bus.

"Sesaknya itu karena benturan. Tulang iga nomor tiga dari atas patah," ujarnya.

Junaidi kemudian menceritakan soal perlakuan yang diterima Nurmalasari di rumah sakit yang sebelumnnya.

"Mestinya kan emergency dulu, kalau perlu dirawat ya dirawat, namanya kan manusia."

Junaidi tampak memendam amarah saat menceritakan perlakuan yang diterima Nurmalasari.

Dua jenazah korban tewas Bus pariwisata PO Purnamasari dimakamkan berdekatan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Lio, Pondok Terong, Depok, Jawa Barat, Minggu (19/1/2020).
Dua jenazah korban tewas Bus pariwisata PO Purnamasari dimakamkan berdekatan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Lio, Pondok Terong, Depok, Jawa Barat, Minggu (19/1/2020). (Fransiskus Adhiyuda)

Ia mengatakan selama perjalanan dari Subang menuju Depok, Nurmalasari tak diberikan tabung oksigen.

"Ya sekitar itu, 15 jam menahan sakit. Harusnya dia dioksigen."

"Tapi karena di elf bukan di ambulans, alatnya enggak ada."

"Mungkin dia dianggap luka ringan," ujarnya dengan nada meninggi.

Tak hanya menahan sakit sesak di dada, wajah Nurmalasari menahan perih karena ada serpihan kaca halus menempel.

"Mungkin di sananya dibersihinnya kurang. Mukanya masih banyak kaca halus."

"Di belakang kupingnya juga berdarah pas sampai tadi," sambung Junaidi.

Junaidi berharap agar anaknya mendapat perawatan medis yang baik dan menyeluruh terlebih dahulu.

"Ya dirawat di sana dulu dibersihin semuanya. Ini darahnya aja masih ada," ujarnya.

Di sisi lain, ia memaklumi bila penjemputan merupakan kebijakan Wali Kota Depok agar penanganan medis bisa lebih dekat dengan keluarga.

"Mungkin dibawa rombongan biar lebih dekat ke Depok dulu," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya bus pariwisata PO Purnamasari nomor polisi E 7508 W yang mengalami kecelakaan tunggal di jalan turunan Kampung Nagrog, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Subang, Sabtu (18/1/2020) sekitar pukul 17.35 WIB.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Pol Saptono Erlangga menjelaskan, kecelakaan ini berawal saat bus berpenumpang 58 wisatawan itu berangkat menuju Depok dari Gunung Tangkuban Parahu, Bandung.

Namun saat di perjalanan di wilayah Subang, bus yang melaju dengan kecepatan sedang itu terguling di jalan dengan kondisi turun dan bertikung.

"Kendaraan datang dari Bandung, menuju Subang, di saat kondisi menurun ada tikungan ke kiri, kendaraan tak terkendali dan terguling ke kanan ke bahu jalan," tuturnya.

Akibatnya, 8 orang dinyatakan tewas dalam kecelakaan ini, dan 5 orang mengalami luka berat.

Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Putrinya Korban Bus Maut di Subang, Junaidi Emosi Beberkan Perlakuan RS: Mukanya Masih Banyak Kaca!

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas