Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelaut Asal Sulsel Meninggal Dan Dibuang ke Laut di Samudera Pasifik, Ini Alasannya

Pada 27 Desember 2019 pukul 13.30 waktu setempat, Alfatah dipindahkan ke Kapal Long Xing 802 yang akan berlabuh di Samoa

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pelaut Asal Sulsel Meninggal Dan Dibuang ke Laut di Samudera Pasifik, Ini Alasannya
handover
Pelaut asal Enrekang, Alfatah, dilaporkan meninggal di atas kapal dan jenazahnya dibuang di laut. 

TRIBUNNEWS.COM, ENREKANG -- Pelaut asal Enrekang, Alfatah, dilaporkan meninggal di atas kapal dan jenazahnya dibuang di laut.

Informasi tersebut beredar di media sosial (medsos) Instagram maupun Facebook.

Kabarnya, Anak Buah Kapal (ABK) asal Dusun Banca, Desa Bontongan, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan itu, meninggal karena sakit.

Berdasarkan surat dari Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI yang beredar di medsos, Alfatah meninggal setelah sebelumnya mengalami sakit saat sedang melaut pada 18 Desember 2019.

Dalam surat itu disebutkan, sakit yang dialami Alfatah adalah kaki dan wajah bengkak, nyeri di dada dan napas pendek.

Baca: Bak Perbudakan, Pahitnya Awak Kapal Perikanan dari Jateng, Upah Tak Layak Hingga Ancaman Dibunuh

Baca: Detik-detik Pembantaian di KM Mina Sejati Saat ABK Sedang Tertidur, Korban Tewas Terluka

Baca: ABK Dilaporkan Tenggelam dan Ditemukan Tewas di LAut

Baca: Kapal Motor Penangkap Cumi-cumi Terbakar di Kepulauan Seribu, ABK 12 Jam Terapung-apung di Laut

Kapten kapal sempat memberikan obat kepada Alfatah, namun kondisinya tak kunjung membaik.

Pada 27 Desember 2019 pukul 13.30 waktu setempat, Alfatah dipindahkan ke Kapal Long Xing 802 yang akan berlabuh di Samoa (sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik) lalu dibawa ke rumah sakit.

Berita Rekomendasi

Namun, Alfatah meninggal delapan jam setelah dipindahkan ke kapal tersebut.

Dengan alasan daratan (negara Samoa) masih sangat jauh dan dikhawatirkan adanya penyakit menular yang bisa menjangkiti kru kapal lainnya, kapten kapal memutuskan membuang jenazah Alfatah ke laut tanpa sepengetahuan agen.

Dikonfirmasi TribunEnrekang.com Minggu (19/1/2020) malam, kabar tersebut dibenarkan keluarga almarhum, Khairil.

Khairil mengatakan, pihak keluarga telah menerima informasi resmi dari kementerian terkait kejadian yang menimpa sepupunya tersebut.

"Iye kak, jelas'mi itu infonya. Dia betul (Alm Alfatah), bahkan kemarin sudah salat jenazah di kampung," ujarnya.

Jika meninggal di atas kapalnya dan dikhawatirkan berdampak ke kru lain, resiko terburuk diambil.

Pelaut Tewas Gantung Diri

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas