Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sopir Bus Kecelakaan di Subang Ikut Tewas, sang Ibunda: Mohon Maafkan Anak Saya

Permintaan maaf Ibu dari sopir bus kecelakaan di Subang 'saya minta maaf tolong maafkan anak saya'.

Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Sopir Bus Kecelakaan di Subang Ikut Tewas, sang Ibunda: Mohon Maafkan Anak Saya
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Ibunda sopir bus yang mengalami kecelakaan maut di Ciater, Subang, Risa (63) meminta maaf kepada semua penumpang bus pariwisata yang jadi korban dalam kecelakaan tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM - Permintaan maaf Ibu dari sopir bus kecelakaan di Subang 'saya minta maaf tolong maafkan anak saya'.

Bus rombongan wisata Gunung Tangkuban Parahu mengalami kecelakaan di Subang, Jawa Barat, Sabtu (18/1/2020).

Bus pariwisata tersebut terguling saat melintas di Turunan Palasari, Kampung Nagrog, desa Palasari, Kecamatan Ciater, Subang pada Sabtu sore.

Delapan orang meninggal dunia termasuk sopir bus Dede Purnawa (41).

Dilansir Tribunnewsbogor, Dede Purnama adalah warga Kampung Cikuda, Desa Bojongnangka, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.

Dede meninggalkan seorang istri dan enam orang anak.

Bahkan anak bungsu Dede masih berumur 4 bulan.

Berita Rekomendasi

"Almarhum (Dede Purnama) meninggalkan 6 orang anak."

"Paling tua sudah SMA. Satu bayi umur 4 bulan yang paling kecil," jelas Risa (63) ibunda Dede Purnama.

Di mata Risa, Dede adalah sosok pekerja keras.

Ibunda sopir bus yang alami kecelakaan di Subang
Ibunda sopir bus yang alami kecelakaan di Subang (TribunewsBogor.com)

Saat masih sekolah, Dede Purnama pernah berjualan kantong plastik di pasar.

"Dia orangnya pekerja keras, sekolah dia sambil manggul termos jualan es, pulang sekolah ke Cibinong jualan plastik, orangnya pekerja keras pegang apa aja mau," kata Risa.


Selain itu Risa mengatakan bahwa Dede adalah tulang punggung keluarga yang membiayai istri dan enam orang anaknya dengan penghasilan sebagai sopir bus pariwisata.

Dede tertarik sebagai sopir bus mengikuti jejak ayahnya.

Di kampung halamannya, keluarga besar Dede hampir semuanya bekerja sebagai sopir bus pariwisata.

"Udah lulus SMP dia mulai ikut jadi kernet, kan bapaknya sopir bus, dia ngikut-ngikut, bapaknya dulu narik bus juga."

"Udah 10 tahun lebih dia nyupir," kata sang ibunda, Minggu (19/1/2020).

Risa mengatakan kecelakaan itu bukanlah kemauan anaknya yang mengendarai bus pariwisata yang terguling di Subang.

Menurutnya kejadian itu adalah musibah yang sama sekali tak diinginkan oleh keluarganya.

"Bukan kepengen anak saya, ini musibah."

"Mudah-mudahan lancar semua, jangan ada halangan suatu apapun," kata Risa.

Tak hanya itu, pihaknya sebagai keluarga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh korban.

"Minta maaf kepada korban yang banyak, minta dimaafin anak saya, bukan kemauan anak saya, saya minta dimaafin, kepada semua korban, dari pihak anak saya sebagai sopir," kata Risa dengan mata berkaca-kaca.

Dugaan rem blong

Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kecelakaan bus PO Purnama Sari bernomor polisi E 7508 W di Turunan Palasari, Kampung Nagrog, RT 21/7, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Minggu (19/1/2020).

Sementara itu Dirgakum Korlantas Polri, Brigjen Pol Kushariyanto mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan awal, pihaknya tidak menemukan bekas rem sama sekali di jalan atau di sekitar lokasi kejadian tersebut.

"Dugaan sementara tidak ada upaya pengereman (dari sopir), jadi kemungkinan remnya blong," ujar Brigjen Pol Kushariyanto dilansir dari Trubun Jabar.

Menurutnya, sopir bus tersebut sudah terbiasa melewati jalan yang cukup curam dan berkelok ini, sehingga sopir dipastikan sudah hafal kontur jalan di turunan Palasari.

Saksi mata

Anjas Sandi Priyanto (20), pemilik kedai kopi di lokasi kecelakaan yakni turunan Palasari, Kampung Nagrog, RT 21/7, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, melihat sendiri detik-detik bus PO Purnama Sari terguling.

Sekitar pukul 17.15 WIB, Anjas mendengar suara ledakan yang diduga berasal dari bus Purnama Sari.

Saat Anjas memastikan, ia melihat bus sudah melaju di turunan Palasari tanpa mengerem.

"Setelah itu saya melihat bus yang datang dari arah atas sepertinya sudah lolos rem dan hilang kontrol," ujarnya saat ditemui di kedai kopinya yang berada tepat di depan lokasi kejadian, Minggu (19/1/2020).

Dia melihat bus itu oleng lalu menabrak tiang listrik hingga akhirnya terguling dan ditemukan penumpang yang mengalami luka-luka hingga ada yang meninggal dunia.

"Busnya rusak, kacanya pecah, saya melihat ada tiga anak kecil yang berada di dalam bus," kata Anjas.

Sebelum bus terguling, dia menduga tidak ada penumpang di dalam bus tersebut karena dia tidak mendengar suara teriakan dari penumpang di dalam bus.

"Saya juga bersama warga lain membantu mengeluarkan penumpang yang saat itu kondisinya sangat mengerikan, banyak darah," ucapnya.

Ia mengatakan, berselang 10 menit setelah kecelakaan, petugas dari Polres Subang tiba di lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban dan dibawa ke rumah sakit.

"Proses evakuasi korban selesai habis Isya, kalau busnya berhasil dievakuasi sekitar pukul 21.00 WIB," katanya. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul "Permintaan Maaf Ibu dari Supir Bus Kecelakaan di Subang: 'Tulang Punggung Keluarga, Ini Musibah'"

Sumber: TribunStyle.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas