Mayat Balita Tanpa Kepala, Guru PAUD Dihantui Penyesalan Meski Bukan Pembunuhnya
Penemuan mayat balita tanpa kepala Yusuf Gazali (4) di Samarinda, Kalimantan Timur, masih jadi misteri. Penyebab kematiannya belum keketahui.
Editor: Willem Jonata
Di ruang kelas ada tujuh anak yang dijaga rekannya.
"Waktu saya tinggal ke toilet itu tidak sampai 5 menit begitu pulang sudah Yusuf sudah tidak ada," kata Marlina.
Sementara, Tri Supramayanti yang menjaga ketujuh anak tersebut, mengatakan Yusuf luput dari pengawasannya.
Dia tak mengetahui jejak Yusuf, karena sibuk membujuk anak lain yang rewel.
"Tujuh anak itu Yusuf yang paling tua. Yang lain, ada yang bayi, ada juga yang usia 2 tahunan. Yusuf kemungkinan keluar lewat pintu," kata Tri.
Sejak itu semua guru yang ada di PAUD itu tak tahu ke mana Yusuf pergi.
Mengaku Lalai
Tri Supramayanti sudah menjadi pengasuh di PAUD itu selama dua tahun empat bulan.
Sementara, Marlina sudah 10 tahun, sejak usianya 16 tahun.
Baca: Kelanjutan Kasus Meninggalnya Balita Tanpa Kepala, 2 Pengasuh Paud Ditetapkan Sebagai Tersangka
Kejadian ini yang pertama bagi keduanya ini selama menjalani profesi pengasuh anak.
"Saat kejadian itu memang kami dua yang piket," kata Yanti.
Yanti menyesali perbuatannya karena lalai menjaga Yusuf. Begitu juga Marlina.
"Kami lalai karenakan waktu itu kami piket," jelasnya.
Kini keduanya siap mengikuti proses hukum dan akan didampingi pengacara, juga dukungan dari guru-guru lain di PAUD.