Korban Totok Santoso Akui Ada Hubungan di Balik Keraton Agung Sejagat dengan Sunda Empire
Setyo Eko Pratolo, korban dari munculnya Keraton Agung Sejagat mengisahkan awal mula ia menjadi pengikut Keraton Agung Sejagat.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Kerjaan atau Kekaisaran fiktif mendadak muncul menghebohkan publik belakangan ini.
Di antaranya yang hangat diperbincangkan masyarakat yakni Keraton Agung Sejagat, Sunda Empire, World Empire.
Banyak orang yang merasa tertipu dengan munculnya kerajaan ataupun kekaisaran yang mendadak muncul tersebut.
Setyo Eko Pratolo, korban dari munculnya Keraton Agung Sejagat mengisahkan awal mula ia menjadi pengikut Keraton Agung Sejagat.
Hal itu diungkapkan Eko ketika berbicara di ILC TV One, Selasa (21/1/2020) malam.
Ia mengaku mengaku menjadi pengikut setelah terbujuk dengan iming-iming dari Totok Santoso, orang yang mengklaim sebagai Raja Keraton Agung Sejagat.
Diketahui, Raja Keraton Agung Sejagat Totok Santosa pernah terlibat dalam organisasi Jogjakarta Development Committe (DEC).
Totok menjabat sebagai Dewan Wali Amanat Panitia Pembangunan Dunia Wilayah Nusantara.
Menurut Eko, ada satu benang merah antara Jogja DEC, Sunda Empire, World Empire dan juga Keraton Agung Sejagat.
Eko yang merupakan perangkat desa Pogung, Juru Tengah Purworejo tersebut, mengaku bergabung dengan Keraton Agung Sejagat bermula sejak kehadiran Jogja DEC.
Dari Jogja DEC yang disebutnya merupakan Panitia Pembangunan Kemanusiaan itu, lalu bertransformasi menjadi Sunda Empire.
"Berjalan satu tahun sampai 2016, itu perjalanan Jogja DEC itu menjadi adanya Sunda Empire di Bandung," tutur Eko.
Eko tak mengungkapkan apakah Jogja DEC bubar saat itu, namun demikian Jogja DEC yang bermarkas di Jogja tersebut sempat mendapat penolakan dari masyarakat Jogja saat itu.
Sementara itu, Eko juga mengungkapkan tranformasi menjadi Sunda Empire selang satu tahun kemudian juga muncul World Empire di Jogja .