4 Siswi di Bogor Terlibat Perkelahian Diduga karena Asmara, Psikolog Beri Saran untuk Orang Tua
Empat siswi SMK di Bogor terlibat perkelahian hingga videonya viral di media sosial. Psikolog beri saran untuk orang tua mencegah kasus terulang.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Psikolog dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. turut menanggapi kasus perkelahian empat siswi di Bogor yang viral di media sosial.
Diketahui perkelahian tersebut berlokasi di Jalan Raya Citayam perbatasan antara Kota Depok dan Kabupaten Bogor.
Psikolog di www.praktekpsikolog.com itu menyampaikan, orang tua memiliki peran penting untuk mencegah kasus ini terulang.
Menurutnya, orang tua perlu membangkitkan motivasi anaknya supaya mau untuk belajar.
Pasalnya, Adib menyebutkan, perkelahian di antara remaja terjadi karena rendahnya kesadaran belajar yang mereka miliki.
"Itu kan karena kesadaran belajar rendah, mereka nggak tertantang untuk belajar padahal belajar ini penting," terang Adib saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (24/1/2020).
Selain itu, Adib menuturkan, orang tua juga perlu memperbaiki komunikasi dengan anak-anaknya.
Hal itu dapat dilakukan dengan menyediakan waktu untuk mendengarkan anak-anaknya.
Menurut Adib, cara tersebut dapat melatih anak untuk terbiasa menyelesaikan masalah dengan berkomunikasi.
"Jadi melatih anak memecahkan masalah dengan baik, jangan sampai anak mudah terprovokasi oleh temannya," terang Adib.
"Jangan sampai karena ada masalah yang sifatnya miscommunication," tambahnya.
Lebih lanjut, Adib juga menyarankan orang tua untuk tidak membiarkan anaknya pergi ke tongkrongan sepulang sekolah.
"Pastikan anak itu jangan nongkrong-nongkrong di jalan gitu, dilarang aja," tutur Adib.
"Jadi kalau selesai sekolah ya pulang aja, kecuali kalau ekskul, les, kerja kelompok boleh," sambungnya.
Emosi Remaja Mudah Tersulut
Psikolog Adib pun mengaku telah berulangkali menangani kasus remaja serupa.
Menurutnya, perkelahian di antara remaja yang dipicu urusan asmara kerapkali dikarenakan kegagalan komunikasi yang menjadikan mereka salah paham.
"Bisa saja masalah kesalahpahaman karena itu biasa terjadi pada remaja," tutur Adib.
"Akhirnya mereka menyesal berantem karena cowoknya nggak jelas," sambungnya.
Psikolog di www.praktekpsikolog.com itu pun menerangkan, anak-anak di usia remaja memang memiliki hormon yang bergejolak.
Hal itulah yang membuat remaja memiliki keberanian tinggi untuk berkelahi.
Di sisi lain, Adib menuturkan, remaja juga mudah tersulut emosinya.
Ketika berani melawan temannya, mereka merasa diapresiasi oleh teman-teman lainnya.
"Karena mereka merasa kalau berani dengan teman itu adalah kelebihan, nggak cemen sehingga mungkin dia supaya diapresiasi temannya," jelas Adib.
"Padahal ini (perkelahian) sesuatu yang harusnya mereka malu," sambungnya.
Viral di Media Sosial
Sebelumnya, video perkelahian empat orang siswi di pinggir jalan itu viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah akun Twitter @TiarMbot, keempat siswi yang masih mengenakan pakaian sekolah itu tampak beradu pukul hingga saling jambak.
Tak lama kemudian, sejumlah warga pun berdatangan melerai mereka.
Video yang diunggah pada Rabu (22/1/2020) sore itu pun viral.
Hingga Jumat (23/1/2020) siang, video tersebut telah ditayangkan lebih dari 608 ribu kali, dibagikan lebih dari 10 ribu kali, dan disukai sekitar 20 ribu orang.
Polisi Selidiki Kasus
Diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Kasubag Humas Polres Metro Depok AKP Firdaus LDP mengatakan, pihaknya telah menerima informasi terkait adanya perkelahian antar pelajar ini.
“Iya benar kami telah mendapat informasi beredarnya video perkelahian antar kelompok remaja kurang lebih empat orang,” katanya dikonfirmasi, Rabu (22/1/2020).
Lebih lanjut, Firdaus menuturkan, hasil penyelidikan sementara pihaknya diketahui aksi perkelahian di jalanan itu terjadi pada Senin (20/1/2020).
Menurut sejumlah saksi, terdapat dugaan bahwa siswi yang terlibat perkelahian ini berasal dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di daerah Bogor.
“Saat ini kami dari penyidik Polrestro Depok dan Polsek Bojonggede sedang melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut, mengecek apakah benar informasi bahwa yang terlibat salah satunya pelajar SMK di kawasan Bogor,” ucap Firdaus.
Firdaus pun menjelaskan pihaknya masih mendalami motif dari perkelahian tersebut dan pihaknya pun belum menerima laporan resmi.
“Sampai sekarang kami masih menggali informasi terutama terkait salah satu pelajar itu, nah mereka ini adalah yang menyerang atau mereka yang sedang duduk-duduk di kendaraan,” pungkasnya.
Keterangan Saksi
Sementara, menurut seorang saksi, Andi, perkelahian empat orang siswi itu diduga akibat diprovokasi teman-teman prianya yang menunggu di sisi jalan.
“Jadi mereka ini ramai sebenarnya, yang cowo nunggu di jembatan yang lain. Terus ada satu cowo yang ngikutin mereka nah itu dia yang ngerekam video pas berantemnya,” kata Andi, seperti yang diberitakan TribunJakarta.com, Rabu (22/1/2020).
Andi mengaku tak mengetahui betul motif dari perkelahian empat siswi ini.
Namun, berdasarkan informasi yang beredar, Andi mendapat kabar bahwa motif dari perkelahian tersebut disebabkan urusan asmara percintaan.
“Dengar-dengar sih katanya gara-gara asmara, tapi gak tahu benar atau nggak. Kan bisa aja memang tawuran gitu, tapi kok ini cewek ya yang berantem saya juga bingung,” ujarnya.
Sementara itu, Andi mengatakan video yang viral itu direkam oleh seorang pria, yang merupakan teman dari dua siswi yang awalnya berjalan kaki.
"Ini mah videonya yang rekam temannya itu yang cowok, dari belakang dia ngikutin, pas berantem juga diprovokasi sama dia," katanya.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)