Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Siswi di Bogor Terlibat Perkelahian Diduga karena Asmara, Psikolog Beri Saran untuk Orang Tua

Empat siswi SMK di Bogor terlibat perkelahian hingga videonya viral di media sosial. Psikolog beri saran untuk orang tua mencegah kasus terulang.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Daryono
zoom-in 4 Siswi di Bogor Terlibat Perkelahian Diduga karena Asmara, Psikolog Beri Saran untuk Orang Tua
Tangkapan Layar Twitter @TiarMbot
Empat orang siswi di Bogor terlibat perkelahian di Jalan Raya Citayam, perbatasan antara Kota Depok dan Kabupaten Bogor, pada Senin (20/1/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Psikolog dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. turut menanggapi kasus perkelahian empat siswi di Bogor yang viral di media sosial. 

Diketahui perkelahian tersebut berlokasi di Jalan Raya Citayam perbatasan antara Kota Depok dan Kabupaten Bogor.

Psikolog di www.praktekpsikolog.com itu menyampaikan, orang tua memiliki peran penting untuk mencegah kasus ini terulang.

Menurutnya, orang tua perlu membangkitkan motivasi anaknya supaya mau untuk belajar.

Empat orang siswi di Bogor terlibat perkelahian di Jalan Raya Citayam, perbatasan antara Kota Depok dan Kabupaten Bogor, pada Senin (20/1/2020).
Empat orang siswi di Bogor terlibat perkelahian di Jalan Raya Citayam, perbatasan antara Kota Depok dan Kabupaten Bogor, pada Senin (20/1/2020). (Tangkapan Layar Twitter @TiarMbot)

Pasalnya, Adib menyebutkan, perkelahian di antara remaja terjadi karena rendahnya kesadaran belajar yang mereka miliki.

"Itu kan karena kesadaran belajar rendah, mereka nggak tertantang untuk belajar padahal belajar ini penting," terang Adib saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (24/1/2020).

Selain itu, Adib menuturkan, orang tua juga perlu memperbaiki komunikasi dengan anak-anaknya.

Berita Rekomendasi

Hal itu dapat dilakukan dengan menyediakan waktu untuk mendengarkan anak-anaknya.

Menurut Adib, cara tersebut dapat melatih anak untuk terbiasa menyelesaikan masalah dengan berkomunikasi.

"Jadi melatih anak memecahkan masalah dengan baik, jangan sampai anak mudah terprovokasi oleh temannya," terang Adib.

"Jangan sampai karena ada masalah yang sifatnya miscommunication," tambahnya.

Lebih lanjut, Adib juga menyarankan orang tua untuk tidak membiarkan anaknya pergi ke tongkrongan sepulang sekolah.

 "Pastikan anak itu jangan nongkrong-nongkrong di jalan gitu, dilarang aja," tutur Adib.

"Jadi kalau selesai sekolah ya pulang aja, kecuali kalau ekskul, les, kerja kelompok boleh," sambungnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas