Kapal TKI Ilegal Karam di Perairan Riau, Diduga Akibat Kelebihan Muatan
Terungkap penyebab kapal karam karena kapal yang mereka tumpangi kelebihan muatan dan kapal dihantam ombak besar.
Editor: Dewi Agustina
Saat ini berada di RSUD Dumai.
"Untuk identitasnya belum diketahui berhasil identifikasi. Bagi masyarakat yang merasa kehilangan pihak keluarga yang ingin berangkat ke Malaysia bisa langsung datang ke RSUD Dumai. Untuk memastikan apakah pihak keluarganya atau tidak yang berhasil kita temukan," terang Kapolres Bengkalis.
Hasil pemeriksaan korban dan keterangan penumpang selamat ini, terungkap penyebab kapal karam karena kapal yang mereka tumpangi kelebihan muatan dan kapal dihantam ombak besar.
"Keterangan mereka yang kita periksa kapal yang ditumpangi ini pengakuannya kebanyakan muatan, dan dihantam ombak besar," tandasnya.
Lanjutkan Pencarian
Tim Search and Rescue (SAR) gabungan kembali melanjutkan pencarian terhadap korban kapal karam di perairan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Jumat (24/1/2020) ini.
Sampai pada hari ini, 9 orang korban penumpang kapal nahas yang diduga adalah TKI ilegal, masih dinyatakan hilang.
Pada Kamis sore kemarin, 1 orang korban berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Jasadnya mengapung di laut.
Diketahui, jumlah penumpang kapal keseluruhan sebanyak 20 orang.
Baca: Satu dari 10 Korban Kapal TKI Tenggelam Ditemukan Tewas, Tim Lanjutkan Pencarian Hari Ini
Baca: Kisah Pilu Bupati Pelalawan, Terpaksa Gendong Jenazah Anaknya karena Tak Mampu Sewa Ambulans
Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian, terdiri dari unsur Basarnas, TNI AU, TNI AL, Polair, dan juga tim SAR dari Malaysia.
"Untuk hari ini, tim SAR dari Malaysia ikut membantu melakukan pencarian di wilayah perairannya. Mengingat lokasi kejadian juga dekat perbatasan Indonesia dan Malaysia," sebut Kepala Basarnas Pekanbaru, Ishak, Jumat (24/1/2020).
Dia memaparkan, personel gabungan yang dikerahkan untuk pencarian hari ini, jumlahnya mencapai 120 orang.
Tim SAR Indonesia, mengerahkan helikopter Super Puma H-3216, Kapal Negara (KN) 218 Dumai, dan Rigit Inflatable Boat (RIB).
Sementara tim SAR Malaysia, melakukan pencarian dengan satu unit helikopter, dan Rigit Inflatable Boat (RIB).