Malaysia Ikut Bantu Pencarian 9 TKI Ilegal yang Hilang di Perairan Riau
Tim SAR Malaysia ikut membantu melakukan pencarian dengan satu unit helikopter, dan Rigit Inflatable Boat (RIB).
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Tim Search and Rescue (SAR) gabungan kembali melanjutkan pencarian terhadap korban kapal karam di perairan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Jumat (24/1/2020) ini.
Sampai hari ini, 9 orang korban penumpang kapal nahas yang diduga adalah TKI ilegal, masih dinyatakan hilang.
Pada Kamis sore kemarin, 1 orang korban berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Jasadnya mengapung di laut.
Diketahui, jumlah penumpang kapal keseluruhan sebanyak 20 orang.
Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian, terdiri dari unsur Basarnas, TNI AU, TNI AL, Polair, dan juga tim SAR dari Malaysia.
"Untuk hari ini, tim SAR dari Malaysia ikut membantu melakukan pencarian di wilayah perairannya. Mengingat lokasi kejadian juga dekat perbatasan Indonesia dan Malaysia," kata Kepala Basarnas Pekanbaru, Ishak, Jumat (24/1/2020).
Dia memaparkan, personel gabungan yang dikerahkan untuk pencarian hari ini, jumlahnya mencapai 120 orang.
Tim SAR Indonesia, mengerahkan helikopter Super Puma H-3216, Kapal Negara (KN) 218 Dumai, dan Rigit Inflatable Boat (RIB).
Sementara tim SAR Malaysia, melakukan pencarian dengan satu unit helikopter, dan Rigit Inflatable Boat (RIB).
Pola pencarian, masih menggunakan metode penyisiran, baik di laut maupun udara.
Tim gabungan pencarian korban Kapal TKI Ilegal yang tenggelam di perairan Rupat Utara Kembali di lanjutkan.
Pencarian dimulai sejak jam 08.00 pagi pada Jumat (24/1/2020) pagi.
Kapolres Bengkalis AKBP Sigit Adiwuryanto memimpin upaya pencarian di hari kedua.
Menurut Kapolres pencarian masih dilakukan di sekitaran lokasi kapal tenggelam.