Unhas Fasilitasi Haerul Pembuat Pesawat Asal Pinrang untuk Kembangkan Kemampuannya
Pembuat dan perakit pesawat ultralight asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Haerul masih menjadi tamu istimewa.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Pembuat dan perakit pesawat ultralight asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Haerul masih menjadi tamu istimewa.
Kali ini Haerul berkesempatan untuk berkunjung ke kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) di Tamalanrea, Makassar, Jumat (24/1/2020).
Pertemuan ini bertujuan untuk memperoleh masukan dari pihak Unhas terkait inovasi Haerul yang menjadi inspirasi Indonesia.
Haerul datang bersama Lurah Pallameang Kabupaten Pinrang H Asdar SE, dan didampingi Dr Bastian Jabis Pattara serta A Salam dari Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Sulsel.
Turut mendampingi Dekan Fakultas Teknik Unhas Prof Dr Ir M Arsyad Thaha MT dan beberapa dosen Fakultas Teknik Unhas.
Kemudian Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kemitraan, Prof dr Muh Nasrum Masi Ph D, dan Sekretaris Universitas, Prof Dr Ir H Nasaruddin Salam MT.
Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu menyatakan salut dan takjub dengan apa yang telah dilakukan oleh Haerul terlebih berani mengambil resiko.
Menurutnya, dari pengalamannya tantangan terbesar yang dihadapi oleh orang-orang yang berpikir “out of the box” seperti Haerul adalah justru dari orang sekitar.
"Bisa jadi pada awalnya dia dicemooh, bahkan mungkin dianggap tidak waras. Hal ini juga dibenarkan Haerul," ujar Prof Dwia.
Namun dia mengingatkan agar Haerul tidak terlena dengan popularitas yang saat ini diraihnya.
Apa yang dilakukan telah memberi inspirasi bagi Indonesia, dan ini adalah momentum.
"Jangan terlena, karena popularitas seperti ini sifatnya sementara.
"Ada masanya publik akan merasa bosan dengan pemberitaan yang itu-itu saja,” tegas Dwia.
Prof Dwia mengatakan Unhas dengan kompetensi yang dimiliki akan memberi dukungan semaksimal mungkin.
Apalagi Unhas memiliki Center of Technology yang memiliki laboratorium aerodinamika cukup canggih.
Selain itu, para dosen-dosen yang ahli dalam bidang ini cukup memadai untuk bersinergi dengan Haerul.
"Intinya, Haerul ini perlu kita dampingi. Dia nanti akan kembali ke bengkelnya.
"Namun kita akan siapkan tenaga ahli yang akan membantunya sebagai pendamping,
"Sehingga apa yang ia kerjakan memiliki basis ilmiah," imbuh Prof Dwia.
Di akhir pertemuan, Prof Dwia mengingatkan agar pesawat buatan Hairul ini segera diberi nama.
"Jangan lupa kasi nama pesawatmu, Haerul. Supaya orang bisa ingat," pungkasnya.
Saran dari Moeldoko
Pembuat pesawat ultralight asal Kabupaten Pinrang, Sulsel, Haerul datang ke Unhas, bukan tanpa sebab.
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari saran dan masukan selama mereka di Jakarta.
Dari hasil pertemuan, beberapa petinggi termasuk Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko, menyampaikan beberapa hal.
Salah satunya agar inovasi yang dilakukan Haerul segera dikoordinasikan dengan perguruan tinggi.
"Itu karena langkah Haerul seharusnya diperkuat dengan basis ilmiah.
"Disitulah perguruan tinggi diharap berperan," ujar Dr Syahid Arsyad, dosen teknik mesin Unhas yang mendampingi Haerul.
Olehnya itu, Rektor Unhas, Prof Dwia menegaskan Unhas dengan kompetensi yang dimiliki akan memberi dukungan semaksimal mungkin.
Apalagi Unhas memiliki Center of Technology dengan laboratorium aerodinamika yang cukup canggih.
Selain itu, ada pula para dosen-dosen Unhas yang ahli dalam bidang tersebut cukup memadai.
Sehingga, ia menegaskan akan menyiapkan tenaga ahli yang akan membantu sebagai pendamping.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Wahyu Susanto
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Unhas Fasilitasi Haerul, Pembuat Pesawat Asal Pinrang, Kans Jadi Industri & Punya Nama, Apa Namanya?, https://makassar.tribunnews.com/2020/01/24/unhas-fasilitasi-haerul-pembuat-pesawat-asal-pinrang-kans-jadi-industri-punya-nama-apa-namanya?page=all.