Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

10 Fakta Pawang Ular Tewas Digigit King Kobra: Komentar Panji hingga Warga Tertawa Lihat Aksi Kakek

Inilah fakta pawang ular tewas digigit King Kobra di Kalimantan barat, mulai Keluarga Bunuh Ular, Video Aksi, Panji Klarifikasi

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: bunga pradipta p
zoom-in 10 Fakta Pawang Ular Tewas Digigit King Kobra: Komentar Panji hingga Warga Tertawa Lihat Aksi Kakek
Facebook@Anokta Bertus
King kobra bunuh pawang ular di Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. (Screenshot Facebook@Anokta Bertus) 

King kobra sempat dilepas dan beberapa saat kemudian ditangkap lagi.

Pemilik akun juga mem-posting detik-detik Norjani sempat diperiksa dan ada juga foto Norjani sudah meninggal dunia.

Di foto lainnya, ada kepala king kobra yang diduga ular yang menyerang Norjani.

6. Orang tertawa

Dalam video juga terlihat bahwa sejumlah warga menonton atraksi tersebut.

Bahkan saat ular hendak mengarah ke wajah Norjani, ada pemuda yang tertawa.

Ia geleng-geleng dan terkejut atas atraksi berbahaya yang dilakukan Norjani.

Berita Rekomendasi

7. Ular liar baru saja ditemukan

Melansir dari Tribun Mempawah pada Selasa (28/1/2020) Samuel selaku Kepala Desa Pak Utan menyampaikan beberapa fakta terkait tewasnya Norjani.

Menurut Samuel king kobra yang digunakan untuk atraksi Norjani merupakan ular liar yang baru saja di temukan.

"Kurang lebih seminggu sebelum kejadian, dia ini sudah ada tangkap ular cobra juga tapi tidak sebesar yang hari pertama Imlek itu," ujarnya.

"Nah yang kedua ini dia tangkap pas hari pertama Imlek, dan memang dibawa untuk atraksi," jelasnya.

8. Tak seperti biasa sering kuras bisa ular

Walaupun begitu, Norjani memang sering melakukan atraksi dengan beberapa ular berbahaya di desanya.

Namun, sebelum melakukan atraksi biasanya, Norjani menghilangkan racun yang ada di dalam ular tersebut.

"Biasanya bisa ular ini dihabiskan dulu ke dalam gelas seperti ular yang pertama dan kemudian dilepas untuk atraksi," kata Samuel.

Sementara itu, menurut Samuel atraksinya kali ini diduga racunnya belum terkuras tuntas.

"Untuk ular yang kedua ini bisanya belum habis terkuras mungkin."

"Baru satu gigi saja yang dihabiskan sementara dari gigi yang satunya belum," ujarnya.

Samuel menduga apabila Norjani kala itu telah meyakini apabila bisa king kobra telah bersih tuntas.

"Mungkin dia merasa sudah habis bisanya kemudian dilepas untuk atraksi dan dipatoklah di bagian kepala dan bagian tubuh lainnya," kata Samuel.

Sehingga usai melakukan atraksi, Norjani mengalami deman dan harus dilarikan kerumah sakit.

Usai demam dan dilarikan kerumah sakit ternyata nyawa sang pawang ular itu tak dapat lagi siselamatkan.

9. Keluarga balas dendam

Melansir warta dari Kompas kini pihak keluarga akhirnya membunuh king kobra yang telah menewaskan Norjani.

Hal ini juga dibenarkan oleh, Kapolsek Toho Iptu Dede Hasanuddin apabila king kobra sepanjang 5 meter tersebut telah di bunuh oleh pihak keluarga.

"(Ularnya) sudah dibunuh sama keluarganya," ujarnya.

 10. Panji beri klarifikasi, mengapa?

Dikutip dari Kompas.com, Panji Petualang yang selama ini dikenal sebagai pawang dan penjinak hewan turut bersuara berkait seorang pawang ular yang tewas digigit king cobra.

Adapun sebelumnya, Norjani, pawang ular di Desa Pak Utan, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, tewas setelah berkali-kali digigit king kobra saat melakukan atraksi, Sabtu (25/1/2020).

Berbicara di kanal YouTube-nya dalam video berjudul "DI G1G1T ULAR | PANJI YANG DISALAHKAN ??", Panji mengatakan, pawang itu meninggal lantaran tak langsung mendapatkan pertolongan pertama.

"Pawang tersebut tidak langsung melakukan imobilisasi untuk perlakukan penolongan pertama tapi dia malah masih berkomunikasi dengan rekannya dan masih memegang ularnya," ucap Panji seperti dikutip Kompas.com, Selasa (28/1/2020).

Kata Panji, seharusnya imobilisasi pada orang yang terkena gigitan ular adalah harus tak peduli siapa pun korbannya.

"Kuncinya ketika kita terkena gigitan ular pertolongan pertama itu hukumnya wajib untuk penanganan anti bisa," ucap Panji.

Menurut Panji, faktor kedua yang membuat seseorang sulit mendapat penanganan ketika digigit ular king cobra adalah karena ketersediaan anti bisa.

"Karena memang anti bisa di Indonesia itu hanya ada bisa mengobati 3 gigitan ular, yakni jenis kobra biasa, ular tanah, dan ular welang," kata Panji.

"Jadi idealnya untuk mengobati 3 gigitan ular dari 1 antibisa yang kita miliki di Indonesia ini," lanjut Panji.

(Tribunnews.com/Chrysnha/TribunPontianak/Try Juliansyah )(Kompas.com/Andika Aditia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas