Pembudaya Ikan Masih Resah Meski Perubahaan Warna Air Danau Batur ke Arah Normal
Saat perubahan warna, tidak menimbulkan bau belerang, ikan-ikan di danau juga cenderung lebih tenang
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Bali Muhammad Fredey Mercury
TRIBUNNEWS.COM, BALI – Meski perubahan warna air di Danau Batur, Bangli, Bali perlahan mulai kembali normal para pembudidaya ikan sekitar masih dirundung rasa kekhawatiran.
Apalagi hasil sampel air yang diambil oleh Dinas hingga kini belum keluar.
Salah satunya diungkapkan Jro Janteng, seorang pembudidaya ikan asal Desa Songan ini menyebut normalnya warna air Danau Batur berwarna bening dan tampak kebiruan.
Namun sejak Senin (27/1/2020), pihaknya mendapati air danau vulkanik itu berubah warna menjadi kehijauan.
Menurutnya perubahan warna air danau disebabkan oleh perubahan musim.
Saat perubahan warna, tidak menimbulkan bau belerang, ikan-ikan di danau juga cenderung lebih tenang.
Baca: Pingin Beli dan Bangun Villa di Bali, Putri Raja Arab Saudi Malah Ditipu Setengah Triliun
Baca: Kronologi Putri Kerajaan Arab Saudi jadi Korban Penipuan, Beli Tanah dan Vila di Bali Rp 512 Miliar
Baca: Diduga Maling Helm, Lutfi Tewas Dihakimi Massa, Keluarganya Tidak Terima, Ini yang Dilakukan
“Biasanya jika disebabkan belerang lebih banyak dapat ikan, karena ikan tersebut panik,” katanya saat ditemui Selasa (28/1/2020).
Ketua Asosiasi Pelaku Perikanan (APP) Bangli, I Ketut Wania menjelaskan perubahan air di Danau Batur Ia ketahui pada Senin (27/1/2020) sekitar pukul 10.00 Wita.
Sejak pukul 11.00 Wita hingga pukul 13.00 Wita, kondisi air Danau Batur berangsur-angsung berubah total serta cenderung merata di permukaan danau.
“Kami terus melakukan pemantauan akan fenomena ini. Karena pengalaman kami dengan adanya semburan belerang, ikan-ikan liar yang berada di pinggiran danau akan panik. Tetapi dari kemarin kami pantau justru terlihat tenang,” ungkapnya.
Dengan kondisi ikan yang tenang, pihaknya pun memberanikan diri untuk memberikan makan kepada ikan di kuramba jaring apung (KJA).
Sebab menurut Wania, jika terjadi semburan belerang, kondisi sekitar pasti akan menimbulkan bau.
Baca: Tak Nampak di Persidangan Galih Ginanjar, Barbie Kumalasari Pilih Nyalon & Pamer Foto dengan Bule
Baca: Bali Rawan Tertular Virus Corona, Ini Langkah Antisipasi yang Dilakukan Pemprov Bali
Baca: Kasus Rabies di Klungkung Bali, Warga Diminta Ubah Cara Pemeliharaan Anjing
Disamping itu, apabila muncul semburan belerang yang notabene beracun, kondisi yang terjadi tidak langsung menyebar ke seluruh permukaan danau batur.