Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Hanya Terjang Ratusan Rumah, Banjir Bondowoso Hanyutkan Ternak Kambing Milik Warga

Banjir Bandang di Bondowoso, Jatim pada Rabu (29/1/2020) tak hanya menerjang ratusan rumah tapi juga menghanyutkan ternak kambing milik warga setempat

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Daryono
zoom-in Tak Hanya Terjang Ratusan Rumah, Banjir Bondowoso Hanyutkan Ternak Kambing Milik Warga
twitter Agus Wibowo
Banjir bandang di Bondowoso, Rabu (29/1/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Banjir Bandang menerjang wilayah Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur pada Rabu (29/1/2020) siang.

Banjir Bandang ini juga telah merusak ratusan rumah serta telah menghanyutkan puluhan ternak milik warga.

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Suban Wahyudiono rumah yang terdampak banjir mengalami rusak sedang, dan ringan.

Sementara untuk perbaikan Suban mengaku akan berkoordinasi dengan pihak terkait.

"Untuk koordinasi perbaikan nanti koordinasi dengan BPBD Bondowoso dan Pemkab Bondowoso," jelasnya yang dikutip dari Surya.co.id.

Suban menuturkan pihaknya juga akan terus melakukan pendataan.

Termasuk dengan pendataan hewan yang hanyut terbawa banjir.

BERITA TERKAIT

Diberitakan puluhan hewan ternak di Desa Kalisat, Kecamatan Ijen hanyut diterjang banjir badang tersebut.

Sejumlah warga bersama petugas dari BPBD Jatim membersihakan lumpur dan sampah pasca banjir bandang yang melanda pemukiman di Kampung Baru Dusun Pesanggrahan Desa Sempol Kecamatan Ijen Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Rabu (29/1/2020).  (SURYA/dok.TRC PB Bondowoso)
Sejumlah warga bersama petugas dari BPBD Jatim membersihakan lumpur dan sampah pasca banjir bandang yang melanda pemukiman di Kampung Baru Dusun Pesanggrahan Desa Sempol Kecamatan Ijen Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Rabu (29/1/2020). (SURYA/dok.TRC PB Bondowoso) (TRC PB Bondowoso/TRC PB Bondowoso)

Adapun hewan ternak tersebut yakni kambing.

Warga setempat yang bernama Jumaati mengaku tiga kambing miliknya terseret banjir bandang itu.

"Tiga ekor kambing saya tidak selamat," ujar Jumaati  dikutip dari Surya.co.id.

"Namun lima ekor kambing saya selamat," imbuhnya.

Tak hanya milik Jumaati, seorang warga bernama Jumari juga mengaku kambing miliknya juga hanyut terbawa banjir.

Menurut penuturannya, 17 kambilng miliknya ditabrak banjir bandang yang juga membawa material lumpur dan kayu.

Dimana ke-17 ekor tersebut berada di dalam kandang.

Diberitakan sebelumnya, banjir ini telah menerjang pemukiman warga di Desa Kalisat dan Desa Sempol, Bondowoso.

Sejumlah warga bersama petugas dari BPBD Jatim membersihakan lumpur dan sampah pasca banjir bandang yang melanda pemukiman di Kampung Baru Dusun Pesanggrahan Desa Sempol Kecamatan Ijen Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Rabu (29/1/2020).  (SURYA/dok.TRC PB Bondowoso)
Sejumlah warga bersama petugas dari BPBD Jatim membersihakan lumpur dan sampah pasca banjir bandang yang melanda pemukiman di Kampung Baru Dusun Pesanggrahan Desa Sempol Kecamatan Ijen Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Rabu (29/1/2020). (SURYA/dok.TRC PB Bondowoso) (TRC PB Bondowoso/TRC PB Bondowoso)

BPBD Bondowoso masih belum merilis perkiraan kerugian dan kerusakan akibat banjir tersebut.

Pascabanjir bandang, Pemerintah Kabupaten Bondowoso mencatat, 214 rumah terdampak.

80 rumah diantaranya berada di Desa Sempol.

Sementara 130 rumah lainnya berada di Desa Kalisat.

Sementara untuk korban jiwa hingga saat ini belum ada korban jiwa yang meninggal dunia.

Namun empat orang diketahui mengalami luka-luka akibat peristiwa ini.

Pihak pemerintah Kabupaten Bondowoso juga telah sigap untuk mengevakuasi warganya.

Hal ini dikarenakan adanya kekhawatiran terjadi banjir susulan.

Mengingat hujan masih terjadi di Kawasan lereng Ijen.

Dilansir dari YouTube Kompas tv, Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar mengungkapkan telah mendirikan posko evakuasi, dapur umum hingga posko kesehatan.

s
(YouTube Kompas tv)

"Kami juga sudah mengupayakan dapur umum," kata Irwan.

"Tadi dilaporkan tim reaksi cepat kita, utamanya di bidang kesehatan," ujarnya.

"Sudah stand by ada 20 tenaga medis dan para medis yang sudah diarahkan disana," imbuhnya.

Sementara itu dilansir dari situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD setempat mengungkapkan banjir bandang disebabkan karena kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Karhutla tersebut terjadi pada 2019 di wilayah pegunungan Ijen.

Dengan intensitas hujan yang tinggi di wilayah tersebut, terjadilah banjir bandang tersebut.

Diketahui ketinggian air genangan yang bercampur lumpur saat itu setinggi kurang lebih 60 cm. (*)

(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma, Surya.co.id/Sri Wahyunik)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas