Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ada Sekitar 2400 Jiwa Warga Natuna yang Tinggal di Dekat Lokasi Isolasi WNI

"Ada 2400 jiwa ada di wilayah terdekat (karantina) kami harus lindungi itu," ujarnya pada tayangan Indonesia Lawyers Club Selasa, (4/2/2020).

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Ada Sekitar 2400 Jiwa Warga Natuna yang Tinggal di Dekat Lokasi Isolasi WNI
Warta Kota/henry lopulalan
Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal mengikuti audiensi dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2020). Dalam audiensi tersebut diantaranya membahas perkembangan terkini kegiatan observasi bagi 238 WNI yang diterbangkan dari Wuhan Tiongkok ke Natuna. Warta Kota/henry lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti mengatakan dirinya bersama sejumlah jajaran pemerintah daerah Natuna datang ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasi.

Ini terkait kekhawatiran penduduk Natuna terhadap adanya karantina WNI dari Wuhan, China.

Ngesti mengatakan, pemerintah daerah berusaha melindungi masyarakat Natuna yang berada tak jauh dari lokasi karantina.

Dia menjelaskan, ada sekitar 2400 jiwa di dekat hanggar tempat WNI diisolasi.

"Ada 2400 jiwa ada di wilayah terdekat (karantina) kami harus lindungi itu," ujarnya pada tayangan Indonesia Lawyers Club bertajuk 'Corona Mengguncang Dunia, Amankah Indonesia' Selasa, (4/2/2020) malam.

Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti di ILC Selasa (4/2/2020)
Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti di ILC Selasa (4/2/2020) (Tangkap Layar Live Streaming TVOne ILC)

Pemerintah daerah merasa tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan oleh pemerintah pusat.

"Penolakan terjadi karena mereka tak tersosialisasi, kami pemda tidak diajak."

"Harusnya kami diikutsertakan, sehingga kami bisa menenangkan masyarakat," jelasnya.

BERITA TERKAIT

Ngesti mengatakan, tidak ada posko yang berjaga-jaga untuk warga Natuna.

Posko hanya ada di dalam tempat karantina saja.

Wakil Bupati Natuna ini, kemudian menuturkan proses pengajuan aspirasi kepada pemerintah pusat.

"Kami ke Jakarta untuk menemui Presiden, kami diterima Menko Polhukam, rapat bersama Menkes, Mendagri dan ada beberapa deputi."

Sebelumnya, keputusan pemerintah pusat menjadikan Natuna sebagai lokasi karantina WNI dari Wuhan ditolak oleh warga.

Masyarakat menyampaikan enam tuntutan kepada pemerintah pusat.

Diantaranya, masyarakat meminta pemerintah daerah bisa menjadi penyambung lidah kepada pemerintah pusat terkait aksi protes ini.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas