Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bermula dari Saling Ejek, Pelajar SMP di Sidikalang Meninggal Usai Duel dengan Teman Sekolahnya

SP (15), pelajar kelas 9 SMP HKBP Sidikalang meninggal dunia saat duel tangan kosong dengan teman satu sekolahnya, SO (14).

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Bermula dari Saling Ejek, Pelajar SMP di Sidikalang Meninggal Usai Duel dengan Teman Sekolahnya
Istimewa/Facebook
SP (15), pelajar kelas 9 SMP HKBP Sidikalang meninggal dunia saat duel tangan kosong dengan teman satu sekolahnya, SO (14), Rabu (5/2/2020). SP terkena tendangan lutut di bagian ulu hati (antara perut dan dada). Foto jenazah SP. 

“Dari kesimpulan kami memang, enggak mengadakan autopsi karena kami memikirkan si ibu, psikisnya kami pikirkan juga karena ini anak satu-satunya dan bapaknya udah meninggal dua tahun lalu,” lanjut Piniel kepada petugas.

SP adalah anak tunggal dari pasangan almarhum Marulak Nainggolan dan Loide boru Lumban Gaol.

Korban dan orang tuanya tinggal di Jalan Milip Simanjorang, Kelurahan Huta Gambir, Kecamatan Sidikalang.

Sementara SO, penduduk Kilometer 9, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kabupaten Dairi.

Remaja Dibully Ditemukan Tak Bernyawa

Sementara itu, kasus bullying berujung maut terjadi pula di Tasikmalaya belum lama ini.

Mayat perempuan berseragam Pramuka yang diketahui salah seorang pelajar SMP berusia 13 tahun di Tasikmalaya pernah mengaku sering di-bully bau lontong oleh temannya di sekolah.

BERITA REKOMENDASI

Pasalnya, selama ini ibu kandungnya berprofesi sebagai pedagang lontong dan berasal dari keluarga prasejahtera asal Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.

Saat diketahui jenazah anaknya ditemukan di drainase depan sekolahnya, ibu kandung bersama kerabat korban terlihat menangis histeris di Ruang Kamar Mayat RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, Senin (27/1/2020) petang.

Baca: Tiga Penjual Mie Aceh Jadi Tersangka Setelah Berduel Tewaskan Preman yang Memalak di Warung

Baca: Rebutan Warisan, Kakak Beradik di Sengkang Duel Adu Parang Hingga Berdarah-darah

Hal itu diungkapkan salah seorang kerabatnya AM (56), saat mendampingi ibu kandung korban di rumah sakit.

Menurutnya, korban dikenal sebagai anak yang senang di rumah dan jarang main sampai sore apalagi sampai tak pulang.

Ade menuturkan, berdasarkan keterangan ibudanya, korban terlihat murung dan senang berdiam diri sepekan sebelum diketahui hilang.


"Kata ibu korban, korban sering di-bully di sekolah. Dikatai bau lontong karena ibunya berdagang lontong," tutur AM.

Ayah korban Delis Sulistina (13) siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang ditemukan tewas di gorong-gorong sekolah sempat tertangkap kamera pada malam hari pertama penemuan mayat di RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya, Selasa (4/2/2020).
Ayah korban Delis Sulistina (13) siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang ditemukan tewas di gorong-gorong sekolah sempat tertangkap kamera pada malam hari pertama penemuan mayat di RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya, Selasa (4/2/2020). (TribunMataram Kolase/ (KOMPAS.com/IRWAN NUGRAHA))

Ade menambahkan, korban tidak pulang sejak Kamis (23/1/2020) sore.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas