Nurul Fajar Desira: Sahbirin Noor Perhatian Terhadap Pembangunan yang Jadi Kebutuhan Masyarakat
Selama kepemimpinan H Sahbrin Noor sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur, H Rudy Resnawan beberapa pembangunan infrastruktur dimantapkan
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Selama kepemimpinan H Sahbirin Noor sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur, H Rudy Resnawan beberapa pembangunan infrastruktur mendukung peningkatan kesejahteraan rakyat makin dimantapkan. Provinsi Kalimantan Selatan terus bergerak cepat membangun daerah.
Sektor pembangunan yang kini terus dipacu pembangunannya secra terukur adalah sektor industri, pariwisata, pertanian. dan pangan.
Melalui kekuatan Visi Kalimantan Selatan Mandiri dan Terdepan (Mapan) Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Berkelanjutan, Berdikari dan Berdaya Saing, daerah ini bergerak maju.
Program pembangunan yang menjadi prioritas kebutuhan dasar rakyat juga semakin dimantapkan.
Hasilnya beberapa indeks pembangunan utama mempercepat kesejahteraan rakyat juga meningkat.
Beberapa indeks yang meningkat itu di antaranya Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) dan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup melalui program revolusi hijau
"Yang jelas terlihat adalah di bidang kesehatan, Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) terus meningkat, yang juga didukung infrastruktur di Rumah Sakit," ungkap Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Nurul Fajar Desira, Kamis (6/2/2020) siang.
Fajar menjelaskan, Gubernur H Sahbirin Noor menaruh perhatian besar terhadap sektor pembangunan yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat di daerahnya.
Sektor pembangunan yang juga diutamakan adalah pembangunan jalan, antar desa menembus kabupaten/kota.
Ini dilakukan untuk memperlancar arus barang dan orang dalam rangka memacu perekonomian daerah.
Pembangunan infrastruktur jalan bebas hambatan Banjarbaru - Batulicin 2021 sudah terhubun.
Kemudian pembangunan Stadion 17 Mei, melanjutkan pembangunan Jembatan Pulau Laut dan Kawasan Industri Batulicin saat ini sudah jalan.
Fajar juga memberikan penjelasan terkait melambatnya pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan IV ini.
Menurutnya, kondisi tersebut tidak lepas dari perang dagang Amerika Serikat dengan China.