Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Tiket Pesawat Murah, Begini Modusnya

pelaku yang masuk dalam komunitas memburu pernah menberikan hadiah satu tiket gratis dalam suatu acara bakti sosial

Editor: Sanusi
zoom-in 5 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Tiket Pesawat Murah, Begini Modusnya
TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
AS, ARS, MT, MTH dan ART, melaporkan kasus penipuan tiket pesawat murah ke Polres Tangerang Selatan (Tangsel), pada Jumat (7/2/202). 

TRIBUNNEWS.COM, TANGSEL - Polres Tangerang Selatan didatangi lima orang korban penipuan penjualan tiket pesawat murah AS, ARS, MT, MTH, dan RMD Selatan, Jumat (7/2/2020).

Mereka melaporkan seseorang yang menipunya, YHN yang disebut-sebut biasa mengurus tiket di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten.

Dalam penipuan tersebut, mereka mengalami kerugian mencapai sekitar Rp 138,2 juta.

Dilansir dari Kompas.com, seorang korban, AS menceritkan, peristiwa penipuan yang dialaminya terjadi saat pertemuan keduanya dalam komunitas memburu.

Saat itu, kata AS, pelaku menawarkan tiket dengan modus mengiming-iming harga yang relatif murah dan mendapatkan bonus dalam pembelian borongan.

"Dia selalu menawarkan kalau beli lima gratis satu karena dijadikan tiket rombongan, entah umrah atau apa jadi saya tertarik. Kalau dilihat itu harga normal Rp 12 juta, saya diberikan harga Rp 8 juta sekian," kata AS saat ditemui di Polres Tangsel usai melapor.

Saat itu, pelaku yang masuk dalam komunitas memburu pernah menberikan hadiah satu tiket gratis dalam suatu acara bakti sosial yang penah digelar.

Berita Rekomendasi

"Dalam kegiatan bakti sosial dia pernah beri satu tiket hadiah gratis. Nah itu mungkin jadi iming-iming," ucapnya.

AS yang saat itu tertarik membeli lima tiket untuk berlibur ke Eropa pada September 2019.

Namun, dalam pembelian tersebut AS meminta kepada pelaku untuk menyediakan penerbangan bulan Desember 2019.

"Saya tertipu itu Rp 42 juta pembayaran bulan September untuk keberangkatan Desember 2019. Karena rencananya saya untuk liburan," kata AS.

Namun sampai bulan Desember 2019, tiket yang dijanjikan pelaku tak kunjung keluar.

Saat itu AS hanya diberikan kode booking yang diduga palsu setelah dilakukan pengecekan.

"Kode booking yang diberikan sama dia itu nggak bisa dicek," katanya.

Halaman
12
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas