Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Geger Temuan Telur Asin Berwana Cokelat dan Bisa Mantul di Banyumas, Ini Kata Pembuatnya dan BPOM

Penemuan telur asin berwarna cokelat dan bertekstur kenyal membuat geger Warga Banyumas, Jawa Tengah.

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Geger Temuan Telur Asin Berwana Cokelat dan Bisa Mantul di Banyumas, Ini Kata Pembuatnya dan BPOM
Tribunbanyumas.com/Permata Putra Sejati
Komaroh (42) warga RT 3 RW 8 Desa Karangklesem, Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas penjual telor asin yang mendapati telor asinnya berwarna coklat, pada Jumat (7/2/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Penemuan telur asin berwarna cokelat dan bertekstur kenyal membuat geger Warga Banyumas, Jawa Tengah.

Komaroh, penjual telur asin berwarna cokelat dan bisa memantul di Banyumas, menceritakan awal mula soal temuan teluar asin yang tidak lazim tersebut.

Awalnya ia membeli 120 telur mentah dari pedagang kenalan suaminya di Pasar Gandrung, Cilacap pada 22 atau 23 Januari 2020.

Telur mentah itu dibelinya Rp 2.000 per butir dan dijual Rp 3.000 per butir.

Baca: Napi Kasus Curat di Lapas Banceuy Bandung Bekelahi dengan Napi Kasus Narkoba, Satu Orang Tewas

Telur mentah tersebut sempat dibuat mi dan nasi goreng.

Menurutnya, tidak ada keanehan apa-apa dari telur yang dibelinya ketika dibuat mi dan nasi goreng.

Hanya busa sangat banyak saat direbus.

Berita Rekomendasi

"Telur yang masih mentah sebelumnya juga sudah sempat buat mi dan nasi goreng. Telurnya normal seperti pada umumnya. Cuma busanya banyak banget waktu direbus," kata Komaroh ketika ditemui di rumah sekaligus tempat pembuatan telur asin, Jumat (7/2/2020) dilansir dari kompas.com.

Kemudian, sebanyak 40 butir telur diolahnya dan pada 2 Februari dikukus selama lima jam karena ada pesanan untuk hajatan.

Baca: Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral akan Perkuat Silaturahmi Antar-Umat Beragama

Saat itu, baru Komaroh tahu bahwa telur asin yang dijualnya berwarna tak lazim.

Komaroh kemudian memberitahukan hal tersebut ke perangkat desa.

Selain itu, semua telur yang belum dijual ditarik.

"Saya dapat pesanan 40 butir telur asin untuk hajatan tanggal 2 Februari 2020. Pembeli komplain kok warnanya begini, ya sudah dibawa ke sini saja, ditarik semuanya," kata Komaroh.

Wanita paruh baya ini telah menggeluti usaha telur asin di rumahnya selama lebih kurang tiga tahun.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas