Terdengar Suara Tangisan Misterius, Keesokan Harinya Mayat Korban Tenggelam di Tapin Ditemukan
Evakuasi korban sulit jika dari bantaran lanting tempat pekerja tukang cabut bulu ayam
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Banjarmasin Post Mukhtar Wahid
TRIBUNNEWS.COM, RANTAU - Khairul Azmi Azmi panggilannya merupakan regu pengganti dari relawan Dadali Putih dari Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) duduk sendirian di bantaran Sungai Tapin, Desa Banua Halat Kiri, Kecamatan Tapin Utara, Kabupaten Tapin, Kalsel, Selasa (11/2/2020).
Sementara enam orang lainnya sedang menyisir sungai Tapin dari titik nol Posko Induk Rescue di Jalan Pahlawan atau bekas siring amblas hingga ke jembatan Masjid Al Mukarramah di Desa Banua Halat Kiri.
"Teman kami baru saja melintas menyisir sungai Tapin untuk mencari korban yang kedua," katanya ditemui reporter Banjarmasinpost.co.id.
Azmi mengaku rekannya dengan panggilan Iwek yang mengikat jasad korban saat muncul di permukaan Sungai Tapin dari lokasi kali pertama korban dilihat tukang cabut bulu ayam potong.
Evakuasi korban sulit jika dari bantaran lanting tempat pekerja tukang cabut bulu ayam, sehingga jasad korban dihanyutkan di dekat kemah relawan Dadali Putih dari Barabai HST melakukan pemantauan.
Azmi mengaku sebelum korban muncul, sudah mendengar di kegelapan malam itu suara lirih perempuan seperti menangis.
Rupanya, suara perempuan menangis itu diduga tanda atau firasat jasad korban asal Kabupaten Tegal, Jawa Tengah muncul ke permukaan Sungai Tapin.
Jasad Mukhamad Khamdan Alfian (23) satu dari dua korban terseret arus deras Sungai Tapin masih disemayamkan di ruang jenazah RSUD Datu Sanggul Rantau, Selasa (11/2/2020).
Informasi dari tokoh masyarakat yang berdekatan dengan rumah tinggal korban bekerja di Jalan Pahlawan, Kelurahan Rantau Kanan, Kecamatan Tapin Utara, jenazah akan dikuburkan di kampung halaman, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah.
"Kami masih rembuk dengan keluarga yang menampung korban tinggal bekerja di Kabupaten Tapin. Rencana jenazah dimakamkan di Tegal," kata H Muryasin, tokoh masyarakat Kelurahan Rantau Kanan.
Muryasin adalah Ketua Forum Pembauran Kebangsaan di Kabupaten Tapin yang menghimpun kerukunan keluarga suku-suku di Kabupaten Tapin.
Korban adalah warga Desa Wringin Jenggot Rt.02 Rw. 02 Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah, yang bekerja di rumah makan seafood dan martabak di Pasar Raya Rantau. (Banjarmasinpost.co.id/ tar)
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Sebelum Jasad Korban Muncul ke Permukaan, Pada Malam Hari Relawan ini Mendengar Suara Tangisan