Wali Kota Solo Hadi Rudyatmo Sebut Kunci Toleransi adalah Legowo: Apapun Dilakukan untuk Masyarakat
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan, untuk menjaga toleransi di Kota Solo adalah sikap yang harus mau menerima.
Penulis: Nuryanti
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan, untuk menjaga toleransi di Kota Solo adalah sikap yang harus mau menerima (legowo).
Hal itu disampaikan Rudy dalam diskusi publik Ngobrol Mewah (Mepet Sawah), dengan tema Solo Merawat Toleransi di kantor Tribunnews.com, Klodran, Colomadu, Karanganyar.
Menurutnya, semua yang diperlukan demi kepentingan umum dan bisa bermanfaat, itu bisa menjadi kunci penyelesaian masalah.
"Legowo, artinya apapun yang harus saya lakukan, sepanjang itu untuk masyarakat umum, dan itu bisa bermanfaat untuk orang lain, itu bisa menyelesaikan permasalahan," ujar Hady Rudyatmo, di Gedung Tribunnews Solo, Selasa (11/2/2020).
Selain itu, menurutnya, toleransi juga bisa dijaga dengan adanya kebijakan dari pemerintah.
Baca: Komisi VIII DPR: Sikap Jokowi Tegas, Tidak Ada Toleransi Terhadap Terorisme
Setiap kebijakan yang dibuat harus berpihak pada semua golongan masyarakat.
"Toleransi di Solo ini bisa terjaga, jadi bagaimana kebijakan-kebijakan pemerintah ini bisa berpihak pada masyarakat tanpa memandang suku, agama, dan lain sebagainya," jelasnya.
Ia mengungkapkan, pemerintah harus mengerti dan peduli dengan keinginan masyarakatnya.
Tahun 2017, Solo Masuk 10 Besar Kota Paling Toleran
Mengutip TribunSolo.com, sebelumnya, Setara Institute melakukan kajian dan indexing terhadap 94 kota di Indonesia pada 2017 lalu.
Hal tersebut berkaitan dengan isu promosi dan praktik toleransi untuk memperingati Hari Toleransi Internasional setiap 16 November.
Tujuan pengindeksan ini untuk mempromosikan kota-kota yang dianggap berhasil membangun dan mengembangkan toleransi di wilayahnya.
Ada 10 kota dengan skor toleransi tertinggi, Manado (5,90), Pematangsiantar (5,90), Salatiga (5,90), Singkawang (5,90) dan Kota Tual (5,90).
Baca: Survei PPIM UIN Sebut Intoleransi di Sekolah Naik
Sedangkan lima kota lainnya berada di urutan ke 6 hingga 10 dengan indeks sedikit lebih rendah adalah Binjai (5,80), Kotamobagu (5,80), Palu (5,80), Tebing Tinggi (5,80), dan Surakarta (5,72).