Ada Tuntutan untuk Mundur, Ini Langkah Bupati Bandung Barat Aa Umbara
Seruan aksi itu tersebar melalui spanduk berwarna merah yang belakangan ini viral di media sosial
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Bupati Bandung Barat Aa Umbara menunjuk orang kepercayaan atau anak buahnya mengusut tuntas seruan aksi menurunkan atau menggulingkan dirinya sebagai bupati.
Seruan aksi itu tersebar melalui spanduk berwarna merah yang belakangan ini viral di media sosial.
Bahkan spanduk tersebut sempat terpasang di Kompleks Perkantoran Pemkab Bandung Barat.
"Sama orang saya barangkali (akan diusut), kalau saya bekerja saja lah," ujar Aa Umbara saat ditemui seusai mengisi kuliah umum di Kampus Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi, Jumat (14/2/2020).
Kendati demikian, ia tidak terlalu menanggapi adanya seruan aksi yang memojokan dirinya itu.
Jika ditanggapi serius, kata dia adalah tindakan konyol.
Baca: Hadiri ILC, Aa Gym Ungkit Perdamaian Jokowi dan Prabowo seusai Pilpres 2019: Kita Krisis Keteladanan
Baca: Bakal Disidang sebagai Terdakwa KDRT, Nikita Mirzani Akan Buktikan Dipo Latief Berbohong
Baca: OY! Indonesia Punya Tujuan Jangka Panjang
Ia akan menunjuk orang kepercayaan untuk mengusut hal sepele itu.
"Selebarannya juga gitu, jadi kalau ditanggapi juga seperti saya nya yang konyol gitu ya. Itu mah cukup diurus anak-anak aja lah," katanya.
Dalam spanduk seruan aksi tersebut, tertulis "Turunkan Bupati Bandung Barat sekarang juga, Tangkap mafia pegawai siluman Bandung Barat dan Usut tuntas pegawai siluman gentangan".
Tak hanya itu, dalam spanduk berwarna merah itu, terdapat tiga foto Aa Umbara yang diberi tanda silang berwarna merah dan terdapat tulisan LSM Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia (PMPRI).
Namun saat dikonfirmasi, pihak dari LSM tersebut tidak merasa membuat atau menyebarkan spanduk tersebut.
"Itu yang tidak (merasa) menyebarluaskannya juga ngelaporin polisi. Silahkan saja yang tidak merasa LSM bahwa itu bukan mereka yang menyebarkan lapor sendiri," kata Aa Umbara.
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPC PMPRI, KBB, Dedi Setiawan, mengatakan, PMPRI tidak pernah membuat seruan aksi yang akan digelar pada 20 Februari 2020 itu, termasuk membuat spanduk atau pamflet tersebut.
"Kami tegaskan seruan aksi 20 Februari itu tidak benar, hoax, dan telah mencemarkan nama baik lembaga kami," ujarnya.
Atas hal tersebut, pihaknya telah melaporkan hal ini ke Polda Jabar untuk mengusut siapa yang membuat dan menyebarkan spanduk atau pamflet yang meresahkan masyarakat, terutama tim sukses dan pendukung bupati.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Muncul Spanduk Turunkan Aa Umbara, Sang Bupati Anggap Itu Soal Sepele, Minta Diurus Anak Buah