Sejumlah Murid SMAN 12 Bekasi Demo dan Menangis, Tak Terima Guru yang Pukul Siswa Dinonaktifkan
Guru SMAN 12 Bekasi, Idiyanto yang memukuli anak didiknya berujung pada penonaktifannya dari jabatan sebagai wakil kepala sekolah.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Guru SMAN 12 Bekasi, Idiyanto yang memukuli anak didiknya berujung pada penonaktifannya dari jabatan sebagai wakil kepala sekolah.
Sebelumnya, video siswa SMAN 12 Bekasi yang dipukul oleh sang guru di tengah lapangan viral di media sosial.
Tampak sang guru memukul kepala dan pundak sang siswa.
Buntut dari dinonaktifkannya sang guru adalah terjadinya demonstrasi dari para siswa di lingkungan sekolah.
Mereka tidak terima jika sang guru harus dinonaktifkan dari pekerjaannya.
Meski dikenal sebagai seseorang yang temperamental, namun ia juga terkenal pintar dalam memberi pelajaran.
Mengutip dari Kompas.com, saat Idiyanto hendak keluar dari gerbang sekolah, ia justru dipeluk murid-muridnya.
Bahkan, sejumlah murid menangis melihat sang guru hendak meninggalkan sekolah mereka.
"Pak, terima kasih. Pak, jangan pergi," ujar murid-murid SMAN 12 Bekasi secara bersamaan.
Tak hanya itu, saat Idiyanto sudah keluar dari gerbang sekolah, murid-mudrinya tak berhenti memanggil namanya.
Lantaran melihat anak didiknya menangis, ia tak kuasa menahan air matanya dan ikut menangis.
Baca: Oknum Guru di Bekasi yang Pukuli Muridnya Terancam Dipindah, Sejumlah Siswa Menangis Histeris
Sementara di dalam lapangan sekolah, sejumlah murid tampak memegang spanduk.
Spanduk tersebut beruliskan 'Kami Siswa-siswi SMAN 12 Cinta Guru Mendidik' dan 'Pak Idi Tak Bersalah'.
Selain itu, mereka juga sambil menyanyi 'Terima kasih, Pak Idi'.
Menurut siswa, Idiyanto memiliki alasan kuat mengapa memukul sejumlah murid.
Hal itu dilakukan Idiyanto lantaran saat itu ada murid yang terlambat datang ke sekolah.
Baca: Terungkap Guru yang Pukul Siswa di Bekasi Penulis Buku Geografi, Begini Sederet Faktanya
Baca: Seorang Guru Ungkap Kronologi Kasus Wakil Kepsek di Bekasi Pukuli Siswa yang Terlambat
"Itu karena kesalahan kita sendiri, kita sudah dikasih toleransi sebenarnya."
"Tapi kami tidak datang lebih awal, dia hanya ingin tertib," kata siswa yang enggan disebutkan namanya.
Para siswa pun berharap, Idiyanto masih bisa mengajar di sekolah tersebut.
Diketahui sebelumnya, beredar sebuah video yang menayangkan saat Idiyanto memukuli anak didiknya di hadapan 172 siswa.
Video tersebut kemudian viral di media sosial.
Idiyanto memukuli sejumlah siswa lantaran terlambat masuk sekolah.
Keterlambatan sejumlah siswa tersbeut karena akases dari tempat parkir di belakang sekolah ditutup.
Akibatnya, mereka harus jalan kaki memutar untuk menuju gerbang depan sekolah.
Saat kedapatan terlambat, Idiyanto kemudian mengumpulkan sejumlah siswa tersebut dan melakukan pemeriksaan atribut.
Saat pemeriksaan atribut, Idiyanto mendapati dua siswa tidak mengenakan atribut dengan lengkap.
Lantaran hal itu, Idiyanto kemudian memukul dua siswa tersebut.
Sementara itu, menurut Bidang Humas SMAN 12 Bekasi Irnatiqoh, aksi pemukulan yang dilakukan Idiyanto bukanlah cara yang baik.
Pihak sekolah pun menyayangkan kejadian ini dan telah menyampaikan permohonan maaf kepada para siswa yang dipukul.
Akibat tindakannya itu, pihak sekolah telah memutuskan untuk menonaktifkan Idiyanto dari jabatannya sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Rica Agustina) (Kompas.com/Cynthia Lova)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.