37 Siswa SD di Sanggau Lukai Tangan Pakai Silet, Berawal dari 1 Siswa yang Tertekan Dimarahi Kakak
Kalimantan Barat dihebohkan dengan insiden sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) yang melakukan tindakan melukai tangan dengan silet.
Editor: Miftah
Menurutnya, kejadian itu patut mendapat perhatian serius agar tidak terjadi di tempat lainnya.
Kapolres berharap semua pihak wajib peduli dengan kejadian tersebut agar tidak terulang di kemudian hari.
Ia pun mengkhawatirkan terjadi dampak lebih besar bila kejadian ini tidak mendapat penanganan secara serius.
Sangat Prihatin
Kejadian puluhan siswa di satu diantara SD Negeri di Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau yang melukai tangan menggunakan silet memantik reaksi dari berbagai elemen masyarakat.
Ketua Forum Komunikasi Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) Kabupaten Sanggau Abdul Rahim SH mengaku sangat prihatin.
"Kita minta anak-anak korban penyiletan untuk diperiksa mental dan kejiwaannya. Saya betul-betul kaget dapat informasi ini, Harus dicari sebab musababnya.
Jangan sampai ada aksi lebih nekad lagi yang dilalukan anak-anak itu," katanya, Jumat (14/2/2020).
Rahim berharap kasus tersebut jangan sampai terulang.
Kepedulian orang tua, guru dan lingkungan tempat anak-anak bermain sangat diperlukan.
Jangan biarkan anak-anak melakukan hal-hal yang dapat membahayakan diri mereka.
"Intinya adalah kepedulian kita semua, Kalau kita sudah cuek dengan anak-anak ini tentu mereka menganggap apa yang mereka lakukan itu benar, padahal salah.
Kemudian pengawasan orang tua, guru serta masyarakat sekitar untuk memantau gejala-gejala dan perilaku yang menyimpang," pungkasnya.
Pendampingan Guru
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.