Ternyata Siswi Korban Bullying di Purworejo Jadi Satu-satunya Murid Perempuan di Kelasnya
Kepala Sekolah, Achmad, mengabarkan kondisi SMP setelah peristiwa bullying atau perundungan oleh tiga siswa pada seorang siswi di Purworejo.
Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Sekolah, Achmad, mengabarkan kondisi SMP setelah peristiwa bullying atau perundungan oleh tiga siswa pada seorang siswi di Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (11/2/2020) lalu.
Achmad mengatakan, pihaknya ingin kasus perundungan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan saja.
Ia ingin tiga siswa yang menjadi tersangka tersebut bisa melanjutkan pendidikannya.
"Kami berharapnya selesai kekeluargaan, pendidikan mereka harus tetap berlangsung," kata Achmad, dikutip dari TribunJateng.com, Sabtu (15/2/2020).
Menurutnya, ketiga tersangka memang dikenal nakal.
Baca: Ganjar Bujuk Siswi Korban Bullying di Purworejo Pindah ke SLB: Semua Biaya dari Kami
Baca: UPDATE Kasus Bullying Siswi Disabilitas di Purworejo, Ganjar Fasilitasi Pindah SMP, Pelaku Diperiksa
Lalu, korban yang kini berada di kelas 8, merupakan satu-satunya murid perempuan di kelasnya dengan total siswa sebanyak 6 orang.
Sehingga, korban harus bergaul dengan teman-teman kelasnya yang semuanya laki-laki.
"Siswanya 6, 5 laki-laki, 1 cewek (CA)," ungkap Achmad.
Ia mengatakan, saat ini kelas tersebut menjadi sepi setelah tiga tersangka tersebut absen untuk menghadapi proses hukum.
Lalu, korban kini tak mau lagi masuk sekolah setelah peristiwa perundungan tersebut.
Namun, menurut Achmad, proses belajar mengajar di sekolah tersebut tak akan berhenti.
Ahmad mengatakan, kasus ini tidak akan menghentikan aktivitas pendidikan di sekolahnya.
Menurutnya, sedikit atau banyak jumlah siswa hanyalah soal kuantitas.
Pihaknya berkomitmen untuk terus berusaha meningkatkan kualitas siswa.