Gugur Dalam Heli yang Jatuh di Papua, Jenazah Kapten Bambang Saputra Dimakamkan Hari Ini
Sebanyak 12 prajurit TNI AD gugur dalam insiden jatuhnya Helikopter MI-17 di Pegunungan Mandala, Papua, 28 Juni 2019.
Editor: Hendra Gunawan
Sampai kemarin, ternyata jenazahnya gak dibawa ke rumah duka. Tapi ke Lanumad. Kami pasrah saja yang terbaik," ujar Waluyo.
Diah Nur Eka (17) anak sulung almarhum tampak berusaha tegar dan tenang.
Meski matanya sembab Diah bersaha melempar senyum kepada tetangga yang terus berdatangan untuk mengucapkan bela sungkawa, kepada sang ayah.
Sejumlah karangan bunga berjejer di depan rumahnya. Diah mengenakan jilbab hitam.
Siang itu tampak ingin tetap tegar saat menyalami teman-teman satu sekolahnya.
Banyak temannya dari SMAN 9 Semarang yang melayat ke rumahnya untuk menyampaikan rasa belasungkawa atas meninggal ayahandanya, Mayor Cpn (Anumerta) Bambang Saputra.
Bambang adalah satu di antara 12 prajurit TNI AD yang gugur dalam insiden jatuhnya Helikopter MI-17 di Pegunungan Mandala, Distrik Oksibil Pegunungan Bintang Papua.
Sejak heli tersebut jatuh pada 28 Juni 2019 silam, jenazah Bambang baru bisa ditemukan Sabtu (15/2/2020) lalu.
Dea, sapaan gadis manis ini mengatakan, sekeluarga bersama saudara bertolak ke Lanumad Semarang selepas Maghrib untuk menjemput jenazah ayahnya.
"Nanti kami sekeluarga ke Lanumad. Soalnya jenazah bapak ada di sana. Dari Lanumad, langsung dibawa ke TMP untuk memulai upacara pemakaman pada Selasa (18/2/2020) pukul 09.00 WIB," tutur dia.
Dea bercerita banyak kenangan tak terlupakan bersama sang ayah. Terakhir kali, ia dikontak mendiang ayahnya untuk mengecek persiapannya yang hendak naik gunung.
"Waktu itu bapak telepon aku. Bapak tanya-tanya persiapanku saat mau muncak sama teman-teman satu sekolahan," ujarnya.
Dea bercerita mulai berfirasat aneh-aneh sejak hilang kontak dengan ayahnya Juni 2019 silam.
Beberapa saat setelah helikopter yang ditumpangi ayahnya hilang kontak, ia mulai bermimpi tentang ayahnya.