Tanaman Cabai Terancam Gagal Panen Akibat Serangan Jamur Patek
Jamur patek ini dimulai karena cuaca yang sering hujan, panas dan karena kelembaban tinggi maka jamur berkembang pesat
Editor: Eko Sutriyanto
Saat ini umumnya petani memang tidak menanam cabai.
Sebagian besar petani sudah menanam padi karena ketersediaan air yang cukup.
Petani yang menanam cabai di musim hujan harus siap menghadapi penyakit.
Untuk antraknosa, ada obat yang bisa diracik oleh petani sendiri.
Campuran obat itu yakni satu kilo pupuk belerang, dua kilo kapur tohor, dua sachet sabun deterjen yang direbus dengan 20 liter air.
"Saat mendidih langsung diturunkan dan akan mengendap. Airnya bisa disemprotkan per tiga hari sekali untuk tindakan preventif. Itu paling murah untuk pengendalian," urainya.
Petani pun diimbau untuk lebih jeli dalam mengamati tanamannya, antraknosa dapat dilihat dari bercak coklat di daun, sebelum menyerang batang dan cabainya.
Kalau cabe rawit sudah terserang parah, petani pun tidak harus membongkar atau mencabut habis tanamannya.
"Cukup dipangkas berat dengan meninggalkan batangnya, lalu dipupuk lagi diawali dengan fungisida, dua bulan berikutnya sudah berbuah lagi," imbuhnya.
Informasi ini sebenarnya sudah bisa didapatkan petani dengan bergabung di grup WhatsApp hortikultura Sleman.
Di situ petani bisa saling tukar informasi, termasuk penanganan cabai.(TRIBUNJOGJA.COM)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Petani Cabai di Kalasan Terancam Gagal Panen karena Serangan Jamur Patek
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.