Risma Menangis saat Tahu Hinaan 'Kodok Betina': Saya Kerja Keras & Berusaha Jaga Nama Baik Orang Tua
"Karena saya dipercaya warga Surabaya, saya tidak ingin mempermalukan orang tua saya," ujar Wali Kota yang sudah menjabat dua periode ini.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Kasus ujaran kebencian pada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini beberapa minggu lalu memang banyak menyita perhatian publik.
Pasalnya, Risma mantap melaporkan pemilik akun Facebook yang menyebutnya 'kodok betina' itu ke kepolisian.
Pelaku penghinaan, seorang ibu rumah tangga yaitu Zikria Dzatil lantas ditangkap di Bogor kediamannya dan diboyong ke Surabaya.
Kasus ini pun terus bergulir, sampai pada pencabutan yang dilakukan Risma.
Namun, muncul anggapan kalau Risma anti kritik karena dibandingkan dengan kepala daerah lain yang notabene lebih sering dirundung warganet.
Disinggung terkait hal ini, Risma mengaku sering dan biasa mendapat kritik.
"Sebetulnya saya biasa mbak dikritik, bahkan saya diturunkan jadi Wali Kota di awal tahun saya," katanya pada Rosi di Kompas TV Kamis, (20/2/2020).
Orang nomor satu di Surabaya ini, mengaku tidak tahu menahu tentang postingan yang ramai di media sosial itu.
Dia baru tahu, ketika sang anak mengirimnya lewat pesan.
"Saya awalnya tidak tahu apa yang dikatakan, anak saya men-japri saya kemudian saya lihat."
Sesaat setelah membacanya, Risma langsung teringat kedua orang tuanya.
"Saya saat itu langsung menangis, karena saya ingat orang tua saya," ungkap Risma.
Baca: Zikria Dzatil, Penghina Wali Kota Risma Hari Ini Bebas, Apa Rencananya Kini?
Baca: Ditanya Keinginan Bertemu Risma, Zikria Dzatil Menangis Akui Malu : Baru Tahu Sosok Bu Risma di Sini
Bahkan dia juga meminta maaf pada anaknya.
Risma merasa telah mencoreng nama orangtuanya.
"Saya sampai minta maaf ke anak saya, minta maaf ya mas saya nggak bisa jaga nama yangti (nenek) sama yangkung (kakek)."
"Jadi kalau saya binatang, berarti orang tua saya binatang gitu," tambahnya.
Kata-kata yang dituliskan Zikria Dzatil, ternyata menyinggung sisi pribadi Risma.
Bagi wanita 58 tahun ini, orang tua adalah segalanya.
"Dan saya selalu mengajarkan pada anak-anak di Surabaya, kamu bukan siapa-siapa kalau nggak ada orang tua mu."
Menurutnya, dia tak apa bila orang mengolok kinerjanya.
Tapi dia tidak tolerasi, jika itu menyangkut ayah dan ibunya.
"Kalau saya dikatakan Risma goblok, ya itu biarkan saja."
Seperti diberitakan sebelumnya, memang Risma melaporkan Zikria atas keinginannya sendiri.
Risma juga bercerita tentang semua kerja kerasnya, selama menjabat sebagai Wali Kota.
Bagaimana dia melakukan apapun, untuk selalu datang ke tempat kejadian.
Kendati harus diantar sang suami atau bahkan naik kendaraan sendiri.
"Itu semua saya lakukan untuk menjaga nama baik orang tua saya."
"Karena saya dipercaya warga Surabaya, saya tidak ingin mempermalukan orang tua saya," ujar Wali Kota yang sudah menjabat dua periode ini.
Risma Cabut Laporan ke Zikria Dzatil
Permohonan maaf yang diutarakan Zikria, bisa meluluhkan hati Tri Rismaharini.
Sebelumnya, pada Jumat, (7/2/2020) Risma lewat Kepala Bagian Hukum Pemkot Surabaya melayangkan surat pencabutan laporan pada polisi.
Alasannya, karena pelaku sudah mengirim surat permintaan maaf padanya beberapa kali.
Akhirnya, pada Senin (17/2/2020) penangguhan penahanan yang diajukan Zikria dikabulkan.
"Sujud syukur di dalam, sungkem dengan suami saya. Kami sangat bersyukur dengan apa yang telah kami sama-sama lalui," ujarnya dilansir dari Kompas.com.
Saat keluar dari tahanan, wajah Zikria sumringah.
Dia terlihat berkali-kali memeluk dan mencium anak bungsunya yang belum genap berusia dua tahun.
Meski dibebaskan, kasus hukum Zikria tetap berlanjut.
Ibu dua anak ini, dikenai wajib lapor seminggu sekali di Mapolrestabes Surabaya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani) (Kompas.com/Kontributor Surabaya, Ghinan Salman)