Bupati Sri Purnomo akan Undang Kepala Sekolah di Sleman terkait Siswa SMPN 1 Turi Hanyut di Sungai
Bupati Sleman, Sri Purnomo akan mengundang seluruh kepala sekolah yang ada di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Bupati Sleman, Sri Purnomo akan mengundang seluruh kepala sekolah yang ada di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Hal ini berkaitan peristiwa ratusan siswa SMPN 1 Turi Sleman yang hanyut terseret arus sungai Sempor ketika mengikuti kegiatan susur sungai pada Jumat (21/2/2020) siang.
Dikutip Tribunnews.com dari tayangan video yang diunggah kanal YouTube tvOneNews, Jumat malam, Sri Purnomo menyebut pihaknya akan mengudang seluruh kepala sekolah di Sleman untuk diberikan arahan terkait pentingnya menjaga keamanan dan keselamatan siswa.
"Kami dalam waktu dekat, besok pagi, akan kita kumpulkan kepala sekolah di Kabupaten Sleman yang menjadi kewenangan kami, baik TK, SD, SMP, Madrasah," kata Sri Purnomo.
Baca: Situasi Pencarian Siswa SMPN 1 Turi Sleman Tadi Malam: Sempat Diguyur Hujan serta Minim Penerangan
"Nanti kita akan berikan arahan pentingnya menjaga keamanan dan keselamatan siswa ketika mereka berada di sekolah dan ketika ada kegiatan luar sekolah, betul-betul harus diperhatikan faktor keamanannya," tambahnya.
Dengan adanya koordinasi dengan seluruh kepala sekolah di Sleman, Sri Purnomo berharap tidak akan terjadi lagi peristiwa serupa.
"Sehingga jangan sampai situasinya mendung nanti mereka berada di tepi sungai di sekitar sungai itu sangat berbahaya," tambahnya.
Sri Purnomo mengatakan setiap sekolah memiliki kegiatan ekstrakurikuler masing-masing.
Baca: Cerita Salma Siswa SMPN 1 Turi Sleman: Jalan di Sungai Setengah Jam, Tiba-tiba Ada Arus Besar
Ia menyebut kegiatan siswa yang berkaitan dengan kepandungan semestinya bisa dilakukan di lingkungan sekolah.
"Masing-masing sekolah punya ekstrakurikuler, sekarang ini dikembangkan jadi kegiatan pramuka kan banyak kegiatan, keterampilan, kelincahan dan kaitannya kepanduan, semestinya itu bisa dilakukan di area sekolah," ucapnya.
Sri Purnomo mengaku tidak mengetahui mengapa pihak sekolah mesti mengadakan kegiatan susur sungai saat sedang musim hujan.
Sri Purnomo mengatakan kegiatan susur sungai dilakukan sebaiknya saat musim kemarau atau cuaca cerah.
Baca: Cerita Lengkap Hanyutnya Ratusan Siswa SMPN 1 Turi Saat Susur Sungai Sempor Sleman
"Saya kurang tahu itu program sekolah yang bersangkutan."
"Saya tidak tahu kenapa mereka pada musim hujan begini dan cuacanya tidak mendung, mereka berani melakukan susur sungai, yang selama ini semestinya susur sungai dilakukan saat musim kemarau, pada matahari sedang terang, tidak ada hujan," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.