Sempat Diingatkan Warga, Pembina Pramuka SMP 1 Turi Katakan 'Nggak Apa-apa Kematian di Tangan Tuhan'
Tita Farza korban hanyut kegiatan susur sungai SMPN 1 Turi Sleman katakan pembina tak mengindahkan peringatan warga, sebut kematian di tangan Tuhan.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Namun, saat menjadi tumpuan, ia dan ketiga temannya hanyut terbawa arus sungai yang tiba-tiba semakin deras.
Tita menyebut, ia dan teman-temannya hanyut sekitar 10 meter.
Ia kemudian tersangkut di batu sementara ketiga teman yang ditolongnya hanyut.
Lantaran ketakutan, Tita menangis dan minta tolong, hingga beberapa saat kemudian ada warga yang menyelamatkannya menggunakan tali.
"Bertiga itu sama saya kan jadinya berempat, itu tenggelam semua terus saya tersangkut di batu, tapi yang saya tolong itu hanyut."
"Saya menangis dan minta tolong terus ada warga yang menolong pakai tali," papar Tita.
Dua Jenazah Terakhir Siswa SMPN 1 Turi Korban Susur Sungai Ditemukan 700 Meter dari TKP Laka Air
Dua jenazah korban insiden susur sungai Pramuka SMPN 1 Turi akhirnya ditemukan pagi ini, Minggu (23/2/2020).
Dua korban ini ditemukan mengambang di DAM Dukuh, Donokerto, Turi.
Korban pertama ditemukan sekitar pukul 05.00, sedangkan korban kedua ditemukan pukul 07.15.
"Posisi kedua jenazah sama waktu ditemukan, kemungkinan awalnya ndelik (sembunyi) di balik fondasi DAM," ucap personel SAR MTA Yogyakarta, Gandung Kusmardana saat ditemui di posko utama di Lembah Sempor.
Lokasi penemuan ini berada sekitar 400-700 meter dari tempat kejadian perkara kecelakaan air bah yang menewaskan 10 siswi SMPN 1 Turi pada Jumat (21/2/2020) sore.
Keduanya dibawa ke RS Bhayangkara Yogyakarta untuk identifikasi.
Dengan demikian seluruh korban insiden ini telah ditemukan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.