Suraji Tak Sempat Belikan Anak Semata Wayangnya Sepatu, Yasinta Keburu Dipanggil Tuhan
Ada kisah pilu yang mengiris hati antara Yasinta Bunga Maharani, siswi SMP N 1 Turi yang meninggal dalam susur sungai kegiatan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM - Ada kisah pilu yang mengiris hati antara Yasinta Bunga Maharani, siswi SMP N 1 Turi yang meninggal dalam susur sungai kegiatan Pramuka dengan sang ayah.
Yasinta sempat minta dibelikan hadiah sepatu baru di hari ulang tahunnya karena sepatu yang lama bolong.
Sang ayah belum bisa membelikan hadiah sepatu untuk anak semata wayangnya itu karena dagangannya masih sepi.
Rencananya, besok sang ayah ingin menempati janjinya membelikan sepatu untuk Yasinta. Namun Tuhan punya rencana lain, Yasinta ditemukan meninggal Minggu (23/2/2020) oleh tim SAR.
Suraji (61) ayah Yasinta menuturkan kisah kali terakhir perjumpaan dengan anaknya sebelum peristiwa tragis itu terjadi.
“Tumben, hari itu dia minta uang jajan dobel sambil merengek ke saya. Tapi bukan dia suka maksa lho, biasa itu manja- manja dia kalau sama saya, sambil ketawa-tawa kok kalau merengek itu, sama Ibunya juga,” kenangnya.
Baca: Cerita Haru Ayah Korban Susur Sungai SMPN 1 Turi: Persiapan sebelum Pramuka hingga Batal Beri Kado
Baca: Warga Sudah Mengingatkan, Pembina Pramuka SMP 1 Turi Nekat Lakukan Acara: Kalau Mati di Tangan Tuhan
“Pas berangkat, dia pakai jilbab, terus ditutup topi Pramuka. Sudah lama dia nggak pakai anting-anting, dia copotin titip ke ibunya. Sebelah sepatunya bolong bekas terbakar waktu kegiatan minggu lalunya, tapi masih dipakai dulu,” kenangnya lagi.
“Dia itu sekalipun belum pernah saya marahin. Saya sudah tua, untuk punya anak satu saja, sama istri, itu lama sekali. Keluarga bilang, Yasinta itu anak mahal,” katanya lirih.
“Pas ulang tahun kemarin, Saya belum bisa kasih hadiah, ya dia tanya. Bapak nggak ngasih hadiah ulang tahun?”, ujarnya menirukan anaknya.
“Sekarang belum, nanti ya, jualan baru sepi," kenangnya lagi.
“Rencananya besok mau saya ajak beli sepatu untuk hadiah ulang tahun kemarin,” katanya.
Namun kini rencana itu hanya tinggal rencana, Suraji telah ditinggal Yasinta sang anak satu-satunya untuk selamanya.
Yasinta dimakamkan pukul 14.00 di permakaman umum Dadapan Wetan.
"Mungkin setelah ini akan tahlilan selama 7 hari. Tepatnya bagaimana nanti akan berembuk dengan keluarga," tutur Ketua RT 06 Dadapan, Subardi, saat ditemui di rumah duka.