Anak Gajah yang Diberinama Dilan Terjerat Seling Baja Dievakuasi ke Pusat Pelatihan Gajah
Kemungkinan besar Dilan sudah terjerat lebih dari satu minggu sebelum akhirnya ditemukan lalu dilaporkan warga
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Budi Fatria
TRIBUNNEWS.COM, ACEH – Satu ekor anak gajah yang diberi nama Dilan, Senin (24/2/2020) sekira pukul 18.00 Wib dievakuasi ke Pusat Pelatihan Gajah (PLG) Saree, Kabupaten Aceh Besar untuk diobati secara intensive.
Dilan ditemukan dalam keadaan sakit di perkebunan dalam kawasan Kampung Panta Lah, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah pada 21 Februari 2020.
Kepala CRU DAS Peusangan, Syahroel Rizal kepada Serambinews.com, Selasa (25/2/2020) mengatakan anak gajah liar yang diberi nama Dilan tersebut terjerat seling baja ditemukan oleh warga di Kampung Pantan Lah, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah.
Dilan ditemukan warga dalam kondisi sakit lalu warga melaporkan ke pihak CRU DAS Peusangan.
"Sebelumnya warga tidak mengetahui bahwasanya anak gajah itu terjerat seling baja, yang mereka tahu anak gajah terlihat sakit dan tidak bergerak lagi,” ujar Syahroel Rizal.
Baca: Usai Teor Harimau, Warga Desa Air Bening dan Desa Ketapat Bening Diteror Gajah
Baca: Sempat Senang Lucinta Luna Terjerat Narkoba, Mantan Manajer Kini Justru Akui Menyesal: Aduh Kenapa
Baca: Banjir Jakarta: 3.565 Jiwa Tinggal Sementara di 40 Lokasi Pengungsian
Lanjutnya, setelah kita turun ke lokasi melihat langsung ternyata kaki kiri anak gajah tersebut terjerat seling baja, yang lukanya sangat dalam.
Kemungkinan besar Dilan sudah terjerat lebih dari satu minggu sebelum akhirnya ditemukan lalu dilaporkan warga.
“Setelah kita melihat langsung ke lapangan, kemudian saya melaporkan ke pihak BKSDA Aceh dan selanjutnya pihak balai mengirimkan dua orang dokter hewan dari PKSL Unsyiah dan dokter hewan dari balai,” kata Syaroel.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter hewan tersebut, ditemukanlah anak gajah itu, kaki kirinya terjerat seling baja yang berukuran diameter 10 mm serta lukanya sangat dalam.
Kemudian, pihaknya mengaku membuka seling baja tersebut dari kaki gajah dan dokter hewan itu memutuskan anak gajah yang terluka harus dirawat di Pusat Pelatihan Gajah (PLG) Saree, Aceh Besar karna tidak bisa diobati dilokasi akibat luka kaki yang sangat dalam.
“Saat kita mengevakusi anak gajah yang terluka itu, kita juga membawa satu ekor gajah jinak untuk menggiring dari lokasi perkebunan masyarakat ke pinggir jalan untuk memudahkan pengangkutan mengunakan truk milik BKSDA menuju ke Kampung Negeri Antara,” sebutnya.
Anak gajah tersebut dirawat di Kampung Negeri Antara sambil menunggu konfirmasi dari pihak Dirjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KSDAE KLHK) apakah harus dilepas kembali atau dibawa dan diobati secara intensif di PLG Saree.
Baca: Cerita Polisi di Aceh Nikahi Adik Ipar
Baca: Surya Paloh Ungkap Janji Menteri PUPR Tol di Aceh Rampung Sebelum 2023
“Untuk menangkap dan mengevakuasi gajah liar harus ada izin dari Kementrian,” sebut Syahroel.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.