Gaji Dua Bulan Belum Cair, Pegawai Kontrak di Karangasem Terpaksa Utang untuk Hari Raya Galungan
Pegawai kebersihan asal Kecamatan Karangasem mengaku harus pinjam uang untuk keperluan Hari Raya Galungan lantaran gaji belum cair.
Editor: Dewi Agustina
Pegawai kontrak meminta agar pemerintah segera mencairkan gajinya.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Karangasem, Made Sujana Erawan, ketika dikonfirmasi, menyerahkan persoalan ke instansi terkait.
Belum cairnya gaji tenaga kontrak merupakaan wewenang instansi terkait. Tiap instansi harusnya mengamprahkan gaji para tenaga kontrak.
Baca: Jakarta Banjir Lagi, Apa Kabar Sidang Gugatan Anies Baswedan yang Dituntut Rp 42,3 M oleh Warga DKI?
Baca: Ditanya Pilih Lyodra atau Tiara Idol, Dul Ingin Keduanya, Maia Estianty: Persis Bapake Banget
"Terkait gaji tenaga kontrak, keberadaannya berada di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD). Coba tanya ke OPD terkait. Saya belum hafal apakah OPD terkait sudah mengamprah atau tidak. Biasanya kalau sudah lengkap pengamprahannya, segera pasti cair," ungkap Sujana Erawan. Mantan Kepala Bapelitbangda itu mengaku lupa instansi mana yang sudah mengamprah.
Dewan Minta Disegerakan
Ketua DPRD Karangasem, Gede Dana dan Wakil Ketua III DPRD Karangasem, Wayan Parka menyayangkan kondisi tenaga kontrak yang belum gajian.
Padahal gaji tenaga kontrak hanya sekitar Rp 800 ribu hingga Rp 1,1 juta.
Baca: Digugat Rp 9,5 Miliar, Manajemen Gen Halilintar Mengaku Awam Pengetahuan Soal Hak Cipta
Baca: Menlu Jepang Mengaku Baru Tahu Informasi Kru WNI di Diamond Princess akan Dijemput Lewat Jalur Laut
Dewan minta Kepala BPKAD segera mengeluarkan gaji untuk tenaga kontrak.
Gede Dana meminta Kepala BPKAD, I Made Sujana Erawan membantu kelengkapan surat-suratnya.
"Tolong bantu manajemen suratnya. Kasihan tenaga kontrak. Agar secepatnya ditangani. Manajemen diperbaiki, dan administrasi pegawai rendahan harus mendapat prioritas utama sehingga gaji pertama dan kedua bisa dinikmati," kata Gede Dana.
Wayan Parka mengutarakan hal sama. Banyak pegawai kontrak yang mengeluh kepadanya.
Mereka terpaksa meminjam uang untuk memenuhi kebutuhan tiap harinya.
"Banyak yang mengeluh, dan menyampaikan aspirasi ke saya. Eksekutif harus segera menanganinya," kata Wayan Parka. (ful)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Nasib Pilu Pegawai Kontrak di Karangasem Ngutang untuk Galungan, Sejak Januari Belum Terima Gaji