Siswi SMA Pelaku Bullying Tak Pulang, Ketakutan Setelah Videonya Viral
Kasat Reskrim Polres Kudus, AKP Rismanto menjelaskan, antara orang tua kedua belah pihak korban dan pelaku telah melakukan kesepakatan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, KUDUS - Pelaku perundungan berinisial A (15), dikabarkan kabur setelah video tersebut viral di media sosial.
Kasat Reskrim Polres Kudus, AKP Rismanto menjelaskan, antara orang tua kedua belah pihak korban dan pelaku telah melakukan kesepakatan untuk menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaan.
Namun, karena video tersebut sudah menyebar kemana-mana membuat pelaku ketakutan hingga tidak masuk sekolah dan kabur dari rumah.
"Kalau begini kan malah membuat masalah baru lagi. Padahal antara orang tua ini sudah sepakat menempuh jalur kekeluargaan," ujar dia, saat dihubungi, Rabu (26/2/2020).
Saat ini, pihaknya bersama keluarga pelaku juga masih mencari keberadaan A (15), yang masih hilang tidak ada kabar.
Baca: Nasib Pilu 3 Guru yang Jadi Tersangka Musibah Susur Sungai, Kepala Digunduli Hingga Keluarga Dibully
Baca: Keluarga Tersangka Susur Sungai Di-bully Tetangga dan Netizen, Anak dan Istri Takut Bertemu Orang
Baca: Klarifikasi Ruben Onsu Terkait Bullying pada Betrand Peto: Tak Marah, Hanya Bisa Menangis
Rencananya, pihak kepolisian akan melakukan mediasi antara pelaku dan korban agar menyelesaikan persoalan itu secara kekeluargaan.
"Jika pelaku sudah ketemu, nanti kami ajak untuk mediasi," ujarnya.
Pelaku diharapkan membuat surat pernyataan permohonan maaf kepada korban dan tidak mengulangi perbuatannya lagi.
"Kami akan melakukan mediasi agar pelaku dan korban ini bertemu dan saling berdamai," jelas dia.
Pihaknya juga menerjunkan unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) untuk mendampingi korban.
Namun korban dinilai tidak mengalami masalah karena masih masuk sekolah seperti biasa pada hari Rabu (26/2/2020) ini.
"Korban J (13) baik-baik saja kondisinya, hari ini juga masih masuk sekolah dan kami mendampinginya," jelas dia.
Gara-gara Cowok
Jaringan Perlindungan Perempuan dan Anak (JPPA) Kudus menyebut korban perundungan (bully) mengalami trauma pasca kejadian yang dialaminya.
Kasus tersebut membuat korban berinisial J (13), siswi SMP Negeri 3 Bae Kabupaten Kudus itu tidak bisa tidur dan makan sejak Selasa (25/2/2020) malam.
"Ya katanya korban ini semalam nggak bisa tidur dan dari malam kemarin belum makan.
Makanya sekarang saya mau ajak makan dulu," kata Ketua JPPA Kudus, Noor Haniah, kepada wartawan sekitar pukul 13.30, Rabu (26/2/2020).
Noor akan mendampingi korban perundungan itu hingga kasusnya selesai dan pulih psikologisnya.
Pihaknya mengupayakan agar kasus tersebut juga selesai secara kekeluargaan sehingga orang tua pelaku semua diundang.
"Kami sudah menyelesaikan secara kekeluargaan dengan semua pihak, baik korban dan pelaku," ujar dia.
Dalam kasus tersebut melibatkan sekitar sembilan orang pelajar yang berasal dari tiga sekolah, yakni SMPN 3 Bae, SMPN 2 Bae, dan SMP Istiqlal.
Namun dari jumlah tersebut, hanya satu orang pelaku yang melakukan perundungan berinisial A (15) yang menganiaya korban.
"Pelaku ini menurut keterangan korban hanya menampar, tidak melakukan yang lain," jelas dia.
Menurutnya, kejadian itu dipicu karena antara korban dan pelaku memiliki kedekatan dengan pria yang sama.
Diduga antara pelaku dan korban tersebut memiliki perasaan yang sama terhadap satu orang pria.
"Ya namanya anak muda, penyebabnya karena pria," ujar dia.
Viral di Media Sosial
Kasus perundungan (bully) diduga dialami siswi SMP Negeri 3 Bae, Kabupaten Kudus.
Video seorang siswi dibully dikeroyok sejumlah siswi lain viral di media sosial pada hari Selasa (25/2/2020) sore kemarin.
Dalam video tersebut, seorang siswi tengah menangis di tengah jalan dan sejumlah perempuan lainnya melarikan diri saat terpergok warga.
"Sing dianu ndi mau? rene (yang dibully mana tadi? sini?," ujar perekam video.
"Ayo neng polisi," tambahnya.
"Diapakno? Kowe dhewekan?," korban kembali ditanya.
"Heh...kancamu ndi?," tanya perekam.
"itu," jawab korban sembari menangis.
"Lha perkara apa?," tanya perekam.
"Ngga tahu," jawab korban.
Berdasarkan informasi, kejadian tersebut berlokasi di Desa Tumpangkrasak, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Joko Susilo mengakui adanya kejadian perundungan siswa tersebut.
Pihaknya menjelaskan, sudah melakukan pembinaan kepada SMPN 3 Bae Kabupaten Kudus.
"Sudah diselesaikan pihak sekolah, dan dinas sudah melakukan pembinaan ke sekolah baik itu kepada guru dan siswanya," jelas lewat whatsapp, Rabu (26/2/2020.
Saat ini Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Kudus tengah melakukan pemeriksaan di sekolah tersebut.
Diduga dari sejumlah pelaku tersebut merupakan kakak kelas korban dari satu sekolah.(Raka F Pujangga)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Remaja Kudus Pelaku Bullying Ketakutan, Tak Masuk Sekolah dan Kabur dari Rumah Seusai Video Tersebar
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.